Cerita Perjalanan KRI Srikuda dalam Operasi Pencarian Korban dan Bangkai Pesawat Lion Air
TribunJakarta.com berkesempatan melihat langsung proses pencarian korban dan bangkai pesawat, menggunakan KRI Sikuda
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang memasuki hari ketiga pada Rabu (31/10/2018).
TribunJakarta.com berkesempatan melihat langsung proses pencarian korban dan bangkai pesawat, menggunakan KRI Sikuda yang berangkat pukul 06.00 WIB dari Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018).
Baca: Gubernur Bangka Belitung Sambangi Posko Keluarga Lion Air JT-610 di RS Polri Kramat Jati
Sebelum bisa ikut operasi pencarian korban dan bangkai pesawat di lokasi jatuhnya pesawat menggunakan KRI Sikuda, TribunJakarta.com meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Dinas Penerangan Koarmada I, Letkol Laut (P) Agung Nugroho.
Setelah mendapatkan izin, TribunJakarta.com berangkat menuju lokasi jatuhnya pesawat bersama awak media lainnya ke perairan Tanjung Karawang, lokasi pesawat dinyatakan hilang.
Di awal perjalanan, terlihat sampah plastik dan sampah rumah tangga bertebaran dan mengapung di perairan Tanjung Priok, namun sampah tersebut sudah tak lagi ditemui ketika KRI Sikuda terus melaju dan berada di tengah laut.
Sekiranya dua setengah jam lebih berlayar, KRI Sikuda pun tiba di lokasi jatuhnya pesawat sekiranya pukul 08.40 WIB, dan langsung bersandar dengan KN SAR Sadewa yang juga sudah bersandar dengan KN SAR Basudewa.
Lanjut, sejumlah awak media yang ada di KRI Sikuda pun diizinkan untuk pindah dan melihat langsung proses pencarian dari atas KN SAR Basudewa.
Setibanya di KN SAR Basudewa, tumpukan serpihan pesawat dan barang-barang penumpang yang berhasil ditemukan pun terlihat menumpuk hingga setinggi kurang lebihnya satu meter.
Terlihat, sejumlah petugas Basarnas Special Group (BSG) pun tengah mempersiapkan alat-alat penyelaman mengenakan pakaian selam berwarna hitam.
Kasi Ops Basarnas DKI Jakarta Made Oka menuturkan, ada 100 lebih penyelam gabungan yang diterjunkan untuk mencari bangkai pesawat tersebut.
"Jumlah penyelam gabungan Basarnas hampir 30 kemudian dari Kopaska juga sama, lalu Marinir kemudian Denjaka hampir 70. Dari Polair hampir 34, kemudian dari KLPP 15 orang," ucap Made Oka di KN SAR Basudewa yang tengah mengambang di perairan Karawang.
Sejumlah personel Taifib satuan elite Korps Marinir, Kopaska, Basarnas Special Group, terlihat bolak-balik menuju KN SAR Basudewa setelah mencari menggunakan perahu Rigid Inflatable Boat (RIB).
Ketika tiba di KN SAR Basudewa, terlihat sejumlah personel tersebut membawa kantung jenazah, yang di dalamnya berisi serpihan pesawat, barang-barang, atau pun bagian potongan tubuh korban pesawat Lion Air JT610.
Sekiranya satu setengah jam lebih berada di KN Sar Basudewa melihat proses SAR, akhirnya awak media pun kembali ke KRI Sikuda dan meninggalkan KN SAR Basudewa untuk menuju KRI Rigel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.