Dokter Ibnu Hantoro, Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610 Dikenal Penyayang Keluarga
Suasana duka masih menyelimuti keluarga dokter Ibnu Hantoro, korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana duka masih menyelimuti keluarga dokter Ibnu Hantoro, korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.
Hilir mudik keluarga hingga kerabat korban juga terlihat berdatangan ke kediaman korban di Komplek Pelni C1/5 RT 04/RW 17 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).
Dua buah karangan bunga bertuliskan duka terpampang di halaman depan Ibnu Hantoro.
Kursi plastik berwarna merah juga berjejer rapih di teras rumah.
Helda Aprilia (31) istri Ibnu Hantoro terlihat sibuk menerima kedatangan keluarga hingga kerabat tempat kerja Ibnu Hantoro.
Sementara, dua anak Ibnu yakni Arisa (4) dan Fatih (1.5) terlihat tengah ditemani sang Kakek, Slamet, yang juga orang tua Ibnu Hantoro.
Helda Aprilia (31) menceritakan, suaminya, Ibnu Hantoro yang menjadi satu korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 merupakan sosok yang sangat mencintai keluarga.
Meski suaminya bertugas dalam Masa Pengabdian Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) di RSUD Kota Bangka Tengah selama satu tahun, Ibnu Hantoro tidak pernah lupa berkomunikasi dengan keluarga.
"Orangnya baik, sayang dengan keluarga. Setiap hari kita video call, bisa dua sampai tiga kali video call dalam satu hari. Setiap bulan juga pasti dia pulang, pas naik pesawat Lion Air juga dia habis pulang ke sini," kata Helda.
Baca: Tragedi Pesawat Lion Air JT 610 Diulas Hotman Paris Secara Hukum: Tuntut Ganti Rugi Sebesar-besarnya
Ia juga menuturkan, pertama mengetahui kabar duka dari kakak iparnya yang menanyakan apakah Ibnu Hantoro masih berada di Jakarta atau sudah terbang ke Pangkalpinang.
Saat itu, Helda sedang berada di tempatnya bekerja di salah satu Rumah Sakit di Pasa Rebo, Jakarta Timur.
"Pertama tahu itu dari kakak, dia nelpon nanya suami masih di Jakarta atau sudah terbang. Setelah ditelpon itu saya baru tahu kalau ada berita pesawatnya jatuh. Pas ditelpon jam 10 siang lah," ungkap Helda.
Diketahui, Sebelum menjalankan masa pengabdiannya sebagai dokter spesialis penyakit dalam selama satu tahun, Ibnu Hantoro bekerja di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Barat.
Helda juga bercerita, Ibnu sempat pulang ke rumahnya di Komplek Pelni C1/5 RT 04/RW 17 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya pada Jumat (26/10/2018) sore hari lalu kembali ke Pangkalpinang pada Senin (29/10/2018) pagi hari.
"Dia kerja di BLU RS Dharmais. Pas Jumat itu dia sempat pulang terus balik lagi ke Pangkalpinang. hari sabtunya ikut tes CPNS disini," tuturnya.