Soal Pembakaran Bendera, Gus Mus Buka Suara : Pembicaraan itu Harus Dihentikan !
Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin Rembang, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus berkomentar terhadap aksi pembakaran bendera di Garut
Editor: widi henaldi
TRIBUNNEWS.COM -- Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin Rembang, KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus ikut berkomentar terhadap aksi pembakaran bendera di Garut beberapa waktu lalu.
Tanggapan Gus Mus itu disampaikan di tayangan Mata Najwa dengan tema 'Karena Bendera', Rabu (31/10/2018) malam.
Gus Mus menyampaikan langsung dari Ponpes Raudlatut Thalibin Rembang melalui rekaman video khusus untuk Mata Najwa.
Dilansir dari tayangannya di YouTube Najwa Shihab, Kamis (1/11/2018), Gus Mus meminta kepada semua pihak untuk berhenti membicarakan masalah tersebut.
"Assalamualaikum wr rb, menurut saya, pembicaraan itu dihentikan. Sudah ndak bicara itu lagi," ujarnya mengawali pembicaraan.
Gus Mus kemudian menjelaskan alasannya mengapa pembicaraan itu harus segera dihentikan.
"Karena saya bilang yang melakukan pembakaran sudah menyadari kesalahannya dan sudah meminta maaf, penegak hukum sudah bergerak, dan melakukan apa yang menjadi tugasnya," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, ada hal yang lebih penting untuk dibicarakan daripada kasus pembakaran bendera tersebut.
"Berpikir yang lebih penting, terutama umat Islam. Umat Islam itu mayoritas di negara kita ini, jadi kita harapkan umat Islamlah yang menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia ini, yang bisa menjadikan Indonesia tempat ibadah yang khusyuk, tempat bersilaturahmi yang islami," bebernya.