Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suasana Duka Iringi Serah-Terima Jenazah Korban Lion Air PK-LQP

Ibu korban Yulianti (37 tahun), bahkan sempat tak sadarkan diri saat peti jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Suasana Duka Iringi Serah-Terima Jenazah Korban Lion Air PK-LQP
TRIBUN/ABRAHAM DAVID
Petugas saat menempatkan 7 peti jenazah korban yang secara langsung akan diserahkan kepada keluarga korban, di Post Mortem, RS Bhayangkara Tk 1 I R. Said Sukanto RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018). Penyerahan secara simbolis surat identitas korban dan peti jenazah langsung dikirimkan kepada keluarga korban Lion Air PK-LQP. TRIBUNNEWS/ABRAHAMDAVID 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah pramugari Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 Endang Sri Bagus Nita (20) telah dimakamkan di pekuburan umum Desa Ayam Putih, Bulus Pesantren, Kebumen, Minggu (4/11).

Isak tangis keluarga, saudara dan tetangga mengiringi jenazah korban menuju pemakaman. Yulianti (37), histeris dan pingsan saat pemakaman putrinya.

Jenazah Endang tiba di rumah duka dibawa menggunakan mobil ambulans milik PMI Yogyakarta, dan tiba di rumah duka di Desa Ayamputih sekitar pukul 09.30 WIB.

Ibu korban Yulianti (37 tahun), bahkan sempat tak sadarkan diri saat peti jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat.

"Minta doanya aja yang terbaik buat anak saya," kata Satijo (45), ayah korban, saat ditemui di pemakaman.

Baca: Data Black Box Lion Air JT 610 Sudah Diunduh

Ibunda korban terlihat sangat terpukul, berkali-kali jatuh pingsan dan histeris. Doa dan taburan bunga sebagai penghormatan terakhir mengiringi jenazah Endang, anak pertama dari 4 bersaudara pasangan Satijo dan Yulianti (itu kembali kehadapan Tuhan.

Tangis haru kerabat dan rekan almarhumah mengiringi prosesi pemakaman jenazah Endang di pemakaman desa setempat yang berjarak sekitar 1 km dari rumah duka keluarga di Desa Ayam Putih, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen.

Berita Rekomendasi

Jasad Endang yang berada dalam sebuah peti kayu itu kemudian dibawa dengan menggunakan ambulans menuju makam. Upacara pemberangkatan jenazah dipimpin oleh sesepuh desa.

Satijo, menuturkan anak kesayangannya itu baru menjalani masa training selama 6 bulan di Lion Air. Namun pada Senin (29/10) lalu, Endang Bagusnita harus mengakhiri masa training pada penerbangannya yang ke-8 sebagai pramugari magang.

"Hari itu anak saya masih tugas untuk terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang. Dia baru 6 bulan kerja, istilahnya masih training dan masih 8 kali terbang," ucap Satijo.

Iring-iringan mobil jenazah dikawal mobil Patwal dari Polda DIY dari Bandara Adi Sucipto.

Rombongan jenazah juga diikuti sejumlah perwakilan Lion Air dan tiga orang rekan kerja korban yang datang dengan seragam pramugari di maskapai Lion Air.

Jenazah Endang sendiri dibawa dalam kotak kayu yang tertutup rapat dengan tempelan nama almarhumah.

Kepala Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, Slamet saat ditemui RRI sesaat sebelum jenazah tiba mengatakan, pihaknya mendengar kabar jenazah akan dimakamkan di Kebumen tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas