DPR RI: Pariwisata Bali Harus Perhatikan Kualitas Wisatawan
Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana meminta agar pemerintah melakukan pemetaan dan mulai menyaring wisatawan yang akan berkunjung ke Bali.
Editor: Content Writer
Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana meminta agar pemerintah melakukan pemetaan dan mulai menyaring wisatawan yang akan berkunjung ke Bali. Harapannya agar pemerintah tidak hanya memikirkan angka jumlah wisatawan, namun juga memikirkan kualitas daripada wisatawan tersebut
Hal ini ia sampaikan melihat data turis yang berkunjung ke Pulau Dewata dengan memanfaatkan paket hemat dan murah, terutama turis dari Tiongkok yang jumlahnya sangat besar. Sehingga Putu memandang Bali saat ini jadi terkesan dijual murah oleh para pelancong dari Tiongkok tersebut.
“Contohnya saja wisatawan Tiongkok yang terus membanjiri Bali. Namun mereka pelit belanja, bahkan cenderung mencari paket hemat dan murah. Ini data. Sehingga pariwisata Bali dijual murah dan jadi murahan untuk wisatawan Tiongkok,” tegas Putu di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI ke Provinsi Bali, Kamis (01/11/2018).
Menyikapi kondisi ini, legislator Partai Demokrat ini menegaskan jangan sampai pariwisata hanya mengejar angka. Belanja wisatawan itu jauh lebih penting dari hanya sekadar angka kunjungan. Sehingga harus diatur sekali bagaimana wisatawan masuk ke Bali agar mendapatkan wisatawan yang juga berkualitas.
“Nah tentu harus diatur sekali bagaimana wisatawan ini masuk ke Bali. Harus jelas pasarnya agar berkualitas. Jika kita kelola dengan baik, bahkan diatur agar wisatawan itu memahami seni budaya, alam yang indah, dan juga menghargai warisan budaya, dan menghargai adat istiadat masyarakatnya,” terangnya.
Putu menekankan sinergi kepada seluruh pihak untuk membangun pariwisata yang lebih baik dan berkualitas karena dianggap saat ini adalah momentum yang tepat. Tidak lupa ia juga mengapresiasi para pegiat pariwisata yang telah bekerja keras dan juga menyuarakan keluhan-keluhan untuk pariwisata Bali yang lebih baik.
“Kita harus fokus kepada market yang lebih konkret. Sehingga saya mengapresiasi berbagai pihak yang sudah bekerja keras. Kita harus bersama bergandengan tangan. Pemerintah pusat dan kami di Komisi X selalu menyuarakan ini. Mengejar target size, sustainable dan spending tourism itu jauh lebih penting dibanding daripada sekedar mengejar angka,” pungkas legislator dapil Bali itu. (*)