Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Mandailing Natal

Satu orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Mandailing Natal.

zoom-in Satu Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Mandailing Natal
TRIBUN MEDAN/HO
Lokasi terkini bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (8/11/2018) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, MADAILING NATAL - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis menyampaikan, satu orang meninggal dunia tertimbun longsor di Kabupaten Mandailing Natal.

Setelah kemari, Mandailing Natal kembali diterpa bencana alam, diakibatkan intensitas hujan deras dan terbilang lama.

"Korban satu orang meninggal tertimbun longsor di Kecamatan Muarasipongi," kata Riadil melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (9/11/2018).

Saat ini bupati Mandailing Natal juga sudah menetapkan status darurat mulai dari 8-14 November mendatang.

Dirinya juga mengatakan saat ini sebagian ruas jalan sudah mulai dibuka dan diaksesnya kembali, tetapi belum sepenuhnya, karena masih banyak daerah yang tertimbun longsor diakibatkan banjir.

"Banjir longsor di ruas Jembatan Merah-Ranjau Batu/Batas Sumbar dan banjir Ruas Singkuang-Natal-Sp Gambir, Sejak pukul 13.30 WIB kemarin, lokasi amblas (km 198+500/sebelum Kotanopan dari arah Penyabungan), kini sudah terbuka untuk kendaraan roda 2 dan 4 (kend ringan) dengan sistem buka tutup," ucapnya.

Kendaraan roda empat saat ini yang sudah bisa melintasi area tersebut masih dalam bantuan tenaga manusia, dikarenakan masih ada ruas jalan longsor.

Berita Rekomendasi

Kondisi saat ini, sambung Riadil juga dalam pembenahan untuk bisa diakses para pengguna jalan.

"Kondisi lapangan berlumpur dan terkadang kenderaan roda empat lewat dengan bantuan tenaga manusia. Karena lokasi dipinggir sungai dan bisa dikatakan beberapa meter hampir seluruh manfaat jalan tergerus air banjir sungai, dibuat relokasi setempat dengan mengeruk sawah di sebelahnya dengan diberi material base/sirtu," katanya.

Ada sebelas titik daerah yang terkena longsor akibat dari luapan air sungai diakibatkan hujan deras tersebut. Akibat air sungai juga membuat beberapa ruas jalan tergerus hingga mengakibatkan aktivitas jalan lumpuh total.

"Ada 11 titik longsor (tebing dan badan jalan) yg kemungkinan bisa bertambah, namun yangg terparah hingga menyebabkan badan jalan tergerus adalah di daerah pinggiran sungai Aek Batang Gadis di sekitar km 198 + 500," ucapnya.

Pemerintah saat ini tengah menargetkan pembenahan jalan secara cepat, dikarenakan arus lalu lintas lumpuh total, bahkan jembatan juga putus. Riadil menyampaikan, jalan harus cepat diselesaikan, karena akses satu-satunya adalah melalui darat yang tercepat.

"Target utama darurat jalan nasional adalah penanganan arus lalu lintas tidak putus sama sekal," ujarnya.

Saat ini pemerintah tengah mengadakan koordinasi dengan polres maupun Dinas Perhubungan setempat untuk pengaturan lalu lintas, terutama truk-truk angkutan berat agar diberi jalur alternatif, agar tidak melewati lokasi amblas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas