Aksi Pungut Sampah untuk Bersihkan Sungai Ciliwung dari Limbah Rumah Tangga
Berbagai aktivitas pembuangan limbah industri dan rumah tangga ke Singai Ciliwung membuat sungai ini dangkal dan tercemar
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kali Ciliwung menjadi salah satu sungai penting di di Pulau Jawa. Singai ini mengalir dari wilayah Jawa Barat dan membelah kota Jakarta dan berakhir di pantai utara Jakarta dengan panjang mencapai 120 kilometer.
Namun, sungai ini kini makin memprihatinkan kondisinya oleh aktivitas pencemaran sungai oleh limbah pabrik dan aktivitas warga yang tinggal di sekitar Sungai Ciliwung di dengan daerah aliran sungai seluas 387 Km persegi.
Berbagai aktivitas pembuangan limbah industri dan rumah tangga ke Singai Ciliwung membuat sungai ini dangkal dan tercemar serta beberapa kali memicu kejadian banjir besar di Kota Jakarta.
Menjalankan program CSR-nya, PT Askrindo (Persero) kembali menggelar kegiatan CSR Lingkungan yang berkelanjutan bertajuk 'Askrindo Peduli Sungai Ciliwung'.
Program ini dibuat untuk membantu mengembalikan kondisi lingkungan Sungai Ciliwung dan mengedukasi masyarakat untuk mencintai dan menjaga kebersihan Sungai Ciliwung, bekerja sama dengan Yayasan Lintas Sungai Abadi (Yalisa).
Kegiatan ini direalisasikan lewat aktivitas operasi bersih Sungai Ciliwung setiap bulan yang mencakup kegiatan memungut sampah di bantaran dan menjaring sampah dengan menyusuri sungai memakai perahu karet.
Baca: Masa Depan Maskapai Merpati Airlines Menurut Sri Mulyani
Ketua Yalisa, Eka Soeriansyah mengatakan, kegiatan operasi bersih sungai dirasa lebih efektif untuk memberikan dampak bagi masyarakat sekitar.
“Dari segi volume sampah yang ada di Sungai mungkin kita tidak dapat mengimbangi, tetapi action yang kita lakukan adalah langkah nyata, dapat dilihat dan menjadi contoh bagi masyarakat bantaran. Inilah yang kita tuju, yaitu kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai karena kini ada penjaganya, yaitu kita bersama Askrindo,” ungkap Eka.
Di program operasi bersih sungai Ciliwung ini, Askrindo juga mengedukasi masyarakat sekitar bantaran lewat program literasi berupa Sharing Sabtu dan Kumal (Kuliah Malam).
Sharing Sabtu dan Kumal adalah kegiatan mengundang akademisi (mahasiswa), pemerhati dan ahli lingkungan untuk membedah program Operasi Bersih Sungai bersama masyarakat dan anak-anak bantaran Ciliwung di Saung Yalisa.
Direktur SDM dan Umum PT Askrindo, Firman Berahima menegaskan, pihaknya serius membantu mengembalikan kebersihan dan keasrian Sungai Ciliwung dari tindak pencemaran.
Baca: Polisi Jerat Pelaku Pembantaian Sopir Taksi Online di Tangerang dengan Pasal Pembunuhan Berencana
"Melalui kegiatan literasi peduli Sungai Ciliwung, masyarakat perlahan-lahan kita ajak sadar dan ikut menjaga kebersihan Sungai,” ungkap Firman.
Selama mengikuti kegiatan bersih Sungai Ciliwung ini Askrindo memberikan perlindungan asuransi kepada setiap personil Yalisa dari risiko kecelakan selama menjalankan program CSR ii.
“Kami juga telah mengcover kecelakaan diri bagi setiap anggota Yalisa dalam melakukan kegiatan ini. Kami sadar betul bahwa kegiatan membersihkan sungai ini penuh dengan risiko, dan kami ingin setiap anggota Yalisa dapat secara maksimal menjalankan program Askrindo Peduli Sungai Ciliwung, sehingga kami menanggung semua risiko kecelakaan mereka agar juga merasa tenang, terjamin dan maksimal dalam menjalankan program CSR kami,” ungkap Firman berahima.
Operasi Bersih Ciliwung mulai April lalu saat kegiatan HUT BUMN Bersama yang diikuti oleh Menteri BUMN Ibu Rini M. Soemarno.