Pengamat Sebut Pertemuan Alumni 212 Bukan Sekadar Reuni
Reuni Akbar Alumni 212 yang bakal dilaksanakan pada 2 Desember 2018 dianggap sebagai upaya penggalangan massa untuk mengkritik pemerintah
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reuni Akbar Alumni 212 yang bakal dilaksanakan pada 2 Desember 2018 dianggap sebagai upaya penggalangan massa untuk mengkritik pemerintah dan mengoleksi dukungan di kalangan pihak oposisi.
Hal itu diungkap oleh Cendikiawan Muslim Luthfi Assyaukanie saat ditemui usai menghadiri Seminar Nasional Reuni Akbar Alumni 212 di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).
"Ya ini kan tahun politik sudah pasti setiap ada peristiwa yang berkaitan dengan politik akan dikapitalisasi. Saya duga ini bukan sekadar reuni alumni, tapi mengumpulkan masa, mencari dukungan untuk mengkritik pemerintah, mengoleksi dukungan dikalangan oposisi," ungkapnya.
Pria yang juga terdaftar sebagai dosen di Universitas Paramadina ini menuturkan, bahwa pelaksanaan reuni akbar tersebut bukan hanya sekedar penuntutan kasus Ahok.
Baca: Novel Bamukmin Minta Polisi Tidak Persulit Izin Digelarnya Reuni Akbar Alumni 212
Namun ada hal yang lebih besar lagi dari itu. Sebab menurutnya, jika permasalahannya hanya seputar kasus Ahok, maka seharusnya sudah tak perlu lagi menyelenggarakan aksi semacam ini.
"Ada agenda lain yaitu merawat oposisi terhadap pemerintahan jokowi itu masih tetap dirawat. Jadi merawat sentimen anti Jokowi salah satu agendanya," terang Luthfi.
Terkait massa aksi, Luthfi menilai tidak akan sebesar aksi fenomenal 212. Sebab koalisi pendukung alumni 212 sudah terpecah karena kepentingannya bukan lagi jadi isu besar.
"Saya duga tidak akan besar demonya. Sekarang liat koalisi pendukung alumni ini terpecah belah. Dulu mereka disatukan dengan kepentingan pak ahok sekarang gak ada lagi kepentingan itu, sudah mengecil. Momentum sudah habis," ujarnya.
Ditemui ditempat yang sama, Jubir Reuni Akbar 212 Novel Bamukmin menampik pernyataan Luthfi. Novel mengatakan bahwa aksi besok bukan agenda politik yang diutamakan. Statement soal politik pun tak akan diorasikan diatas panggung 212.
"Wallahualam seperti nya nggak ada, karena kami bukan agenda utama politik. Mungkin statement atau rilis daripada kepentingan politik kami nggak akan taruh, atau dibawa ke atas mimbar panggung 212," paparnya.