Kubu Prabowo Bakal Membuat Uang Braille, TKN: Kebijakan Jokowi Sudah Ramah Difabel
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan kajian mengenai uang braille diperlukan agar lebih komprehensif.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf menilai rencana pembuatan uang braille yang digaungkan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga perlu kajian yang komprehensif.
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan kajian mengenai uang braille diperlukan agar lebih komprehensif. Apalagi, pemerintah Jokowi telah mengeluarkan mata uang yang sudah bisa dikenali oleh kaum difabel sejak 2016 lalu.
"Terkait dengan uang, saya kira prinsipnya bisa jadi itu ide yang baik. Namun perlu dikaji apakah memang dibutuhkan, apakah memang sangat dibutuhkan," ujar Karding saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (18/11/2018).
Karding menerangkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla telah berkomitmen mendukung kesetaraan kaum difabel, melalui kebijakan dengan prinsip setiap warga negara, berhak mendapatkan perlakuan, akses, dan tempat yang layak.
"Dan itu sudah ditunjukkan oleh Pak Jokowi yang memberi ruang yang besar terhadap teman-teman difabel. Misalnya, mendorong seluruh kebijakannya, termasuk kebijakan pemerintah daerah agar kebijakan-kebijakan itu memiliki perspektif ramah terhadap difabel," tutur Karding.
Karding berpandangan, pemerintah Jokowi-JK juga memberikan ruang berekspresi untuk kaum difabel.
Melalui perhelatan Asian Para Games 2018. Kemudian, sarana dan pra sarana ramah difabel juga telah dibangun. Semisal akses jalan dan fasilitas umum. Ke depan, ucap Karding, akan didorong untuk buku khusus braille.
"Jadi khusus Alquran misalnya yang bisa dibaca dan dipahami oleh mereka. Bahkan, penggunaan bahasa isyarat juga penting dilazimkan menjadi hal yang umum di masyarakat. Supaya stigma soal difabel ini, berubah," imbuh Karding.
Namun, menurut Karding, prinsip pemerintahan Jokowi, adalah memberikan ruang yang seluas-luasnya agar kaum difabel bisa mengakses dan bergerak, bekerja, dan hidup sehari-hari lebih mudah. Sehingga, segala sesuatu untuk kaum difabel harus dipersiapkan melalui kebijakan yang ramah terhadap mereka.
"Mulai dari huruf-huruf yang beradaptasi, kemudian tempat-tempat yang terakses, sampai pada bagaimana mereka menumbuhkembangkan potensi mereka, belajar, bahkan juga bekerja," kata Karding.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.