DVI Polri: Kemungkinan Ada Penumpang Korban Lion Air yang Tidak Teridentifikasi
Dari 195 kantong jenazah tersebut, tim DVI di posko postmortem RS Polri berhasil mengambil 666 sampel DNA.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengungkapkan ada kemungkinan beberapa penumpang Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP tidak teridentifikasi.
"Menurut perkiraan kami, tanggal 23 (November 2018) seluruh pemeriksaan DNA selesai. Bisa saja nanti ada jenazah yang tidak teridentifikasi," ucapnya kepada awak media, Senin (19/11/2018).
Ia menjelaskan, dari 195 kantong jenazah yang tiba di RS Polri Kramat Jati, seluruhnya terdiri dari beberapa body part, sehingga sangat sulit menentukan jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi.
Untuk diketahui, dari 195 kantong jenazah tersebut, tim DVI di posko postmortem RS Polri berhasil mengambil 666 sampel DNA.
"Jadi kami tidak bisa memperkirakan berapa jumlahnya, belum ketahuan ada berapa individu, nanti Jumat (23/11/2018) baru ketahuan," ujarnya di RS Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dikatakan Lisda, bagi penumpang pesawat yang nantinya tidak teridentifikasi, pihaknya menyerahkan kepada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk membantu mengurus pembuatan akta kematian.
"Untuk pemecahan masalah ini, pihak Dukcapil sudah memberikan solusi, mereka akan memfasilitasi, keluarga korban (tidak teridentifikasi) tetap akan diberikan hak-haknya termasuk dipermukaan membuat akta kematian," ucap dia.
Baca: DVI Polri Identifikasi Satu Korban Lion Air PK-LQP
Seperti diberitakan sebelumnya, hingga minggu ketiga pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610 dengan bomor registrasi PK-LQP, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 101 penumpang.
Jumlah tersebut terdiri dari 73 orang laki-laki dan 28 lainnya perempuan.
Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tujuan Pangkal Pinang itu sendiri mengalami kecelakaan sesaat setelah meninggalkan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten.
Pesawat sempat dilaporkan meminta untuk kembali ke bandara Soekarno-Hatta, sebelum kemudian hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Terakhir, pesawat itu terlihat berada di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E T.
Pantauan dari Flightaware, pesawat terakhir berada di Tanjung Karawang, namun kemudian hilang dari jalur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.