Minat Baca Rendah, Askrindo Adakan Perpustakaan Keliling Bagi Anak Usia Dini
Data dari Perpustakaan Nasional tahun 2017, orang Indonesia rata-rata hanya membaca tiga atau empat kali per minggu.
Editor: Content Writer
Minat baca masyarakat Indonesia terbilang rendah bila dibandingkan negara lain. Data dari Perpustakaan Nasional tahun 2017, orang Indonesia rata-rata hanya membaca tiga atau empat kali per minggu. Sementara jumlah buku yang dibaca rata-rata lima sampai sembilan buku per tahun.
Sedangkan berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Data tersebut mungkin cukup membuat kita prihatin, karena dari segi penilaian infrastuktur membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. Namun pada kenyataannya minat baca orang Indonesia tetap saja rendah.
Pemerintah sekarang ini sedang berupaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat lewat iklan layanan masyarakat, sampai pada pembangunan fasilitas membaca seperti perpustakaan mini dan taman baca di tingkat lurah bahkan RW.
Dengan begitu, diharapkan akses terhadap infrastruktur membaca dapat lebih dekat dan mudah diakses oleh masyarakat.
Perpustakaan Keliling MoPi
PT Askrindo (Persero) sejak tahun 2015 bekerjasama dengan PAUD Institute, yayasan yang fokus terhadap pendidikan Usia Dini menginisiasi Mobil Pintar atau Mopi Askrindo sebagai perpusatakaan keliling.
Askrindo telah berkomitmen memberikan fasilitas perpustakaan keliling berupa Mobil Pintar atau MoPi untuk anak-anak usia dini di daerah pelosok yang dirasa sangat membutuhkan.
Di dalam MoPi Askrindo, selain buku bacaan juga dilengkapi dengan alat peraga edukatif yang dapat dimainkan oleh anak-anak agar meningkatkan fungsi otak kanannya, serta ditunjang dengan sarana internet dan televisi, sehingga dapat menyiarkan film anak-anak dan mendorong anak-anak usia dini dipelosok melek teknologi.
Kehadiran MoPi tidak hanya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Lebih khusus lagi, MoPi memiliki misi untuk menumbuhkan budaya baca sejak dini.
Direktur SDM dan Umum Askrindo, Firman Berahima mengatakan, Askrindo memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan terutama bagi anak-anak usia dini.
“Dengan kehadiran MoPi diharapkan anak-anak yag berada di pelosok daerah dan belum memiliki fasilitas untuk membaca dapat terjangkau. Kita tumbuhkan budaya membaca sejak dini agar kelak dimasa mendatang mereka sudah terbiasa membaca buku”, ujar Firman.
Saat ini, MoPi Askrindo telah tersebar di beberapa Propinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Medan, Bengkulu, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Selain blusukan ke pelosok pedesaan, MoPi Askrindo juga dikirim ke tempat-tempat penampungan pengungsian bencana alam seperti saat erupsi Gunung Agung di Bali beberapa waktu lalu dengan tujuan dapat menghilangkan trauma psikologis anak-anak.
Dengan membaca kita memiliki pengetahuan yang semakin banyak, sedangkan pengetahuan untuk zaman modern ini adalah bekal untuk menghadapi persaingan dan kompetisi yang kian ketat. Membaca dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas kehidupan kita, mempengaruhi emosi, pemikiran dan sikap yang berpengaruh kepada kesuksesan dan kemajuan kita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.