Berkaca Kasus Ikan Paus Mati Makan Plastik, PDIP Gagas Minimkan Penggunaan Plastik
Seekor paus ditemukan mati terdampar di perairan Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seekor ikan paus ditemukan mati terdampar di perairan Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin (19/11/18 ), karena menelan hampir enam kilogram plastik dan sandal jepit.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto ingin para kader partai berlambang banteng moncong putih mengurangi penggunaan botol minuman plastik.
Disampaikan Hasto saat memberikan pengarahan dalam acara rapat konsolidasi pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 PDIP di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (24/11/2018).
Hasto menyinggung kasus seekor paus sperma yang ditemukan mati di Wakatobi. Berdasarkan data lembaga WWF Indonesia terdapat 5,9 kilogram sampah plastik di dalam perut bangkai hewan tersebut.
"Maka, kemarin ada peristiwa paus mati karena banyak menelan plastik, coba bayangkan. Maka PDIP juga berbicara tentang lingkungan," ujar Hasto.
Baca: 7 Fakta Penemuan Mayat di Dalam Mobil, Terduga Pelaku Sakit Hati terhadap Perkataan Korban
Hasto meminta para kader untuk mengurangi penggunaan plastik. Menurut laporan tahun 2015 yang disusun lembaga Ocean Conservancy and the McKinsey Center for Business and Environment, lima negara di Asia—Cina, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand—menghasilkan 60% limbah plastik di lautan.
"Mari kita minimkan penggunaan botol-botol minuman plastik. Kita kembali, kalau perlu pakai gelas yang bisa dipakai berkali-kali," ucap Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.