Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Ulama Kritik Pernyataan Prabowo Soal Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem

“Kami heran dengan sikap Pak Prabowo yang seolah tidak mengerti sejarah, tidak paham konstitusi dan bertentangan dengan sikap mayoritas warga Indonesi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sejumlah Ulama Kritik Pernyataan Prabowo Soal Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem
Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau
Pertemuan sejumlah ulama di Purwakarta, Minggu (25/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah ulama mengecam pernyataan calon presiden, Prabowo Subianto yang menyebut rencana pemindahan kedutaan besar Australia untuk Israel ke Yerusalem bukan masalah bagi Indonesia.

“Kami heran dengan sikap Pak Prabowo yang seolah tidak mengerti sejarah, tidak paham konstitusi dan bertentangan dengan sikap mayoritas warga Indonesia," tutur Asep Syarifuddin, ketua Himpunan Pengusaha Nahdiyyin (HPN) Jabar, dalam keterangan persnya kepada Tribunnews.com, Minggu (25/11/2018).

Hadir dalan Pernyataan sikap tersebut KH. Dr. Abun Bunyamin, KH. A. Aziz Afandi, KH. Soleh Nasihin, Buya Hardi, dan ratusan ulama se-Jabar yang sedang menggelar Halaqah Ulama bertema “Ekonomi Kreatif Berbasis Pesantren.”

Baca: TGB Sayangkan Pernyataan Prabowo Soal Kedubes Australia di Israel

Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra ini dikhawatirkan bisa mengganggu komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Apalagi ini berkaitan dengan tanah suci ketiga Umat Islam, Yerusalem.

Dalam kesempatan itu pula, ratusan ulama se Jawa menyampaikan butir-butir pernyataan di Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta, Minggu (25/11/2018), menyikapi pernyataan Prabowo terkait rencana pemindahan kedutaan besar Australia untuk Israel ke Yerusalem.

Butir-butir pernyataan ratusan ulama:

Berita Rekomendasi

Perjuangan untuk kemerdekaan Palestina adalah komitmen kemanusiaan yang harus terus digelorakan oleh semua bangsa di dunia terutama umat Islam.

Penjajahan zionis Israel terhadap Palestina adalah wajah buruk kolonialisme yang bertentangan dengan nalar kemanusiaan, kebangsaan, dan keagamaan.

Sebagai amanat konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, 'maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan' maka tidak ada kompromi bagi pemerintah dan siapapun elemen bangsa terutama Capres Cawapres untuk mentolerir penjajahan Zionis Israel kepada Palestina

Hadir dalan Pernyataan sikap tersebut KH. Dr. Abun Bunyamin, KH. A. Aziz Afandi, KH. Soleh Nasihin, Buya Hardi, dan ratusan ulama se-Jabar yang sedang menggelar Halaqah Ulama bertema “Ekonomi Kreatif Berbasis Pesantren” dengan nara sumber Kepala Sraff Kepresidenan, Jendral (Purn) Dr. Moeldoko, MA, Direktur Relawan TKN Jokowi Maruf, Maman Imanulhaq dan Rais Syuriah PBNU KH. Manarul Hidayat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas