Marak Isu PKI, Kemendikbud Bakal Aktifkan Kembali Mata Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila
Supriano mengatakan wacana pengaktifan kembali mata pelajaran PMP itu masih dibahas di Kemendikbud
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Supriano mengatakan pihaknya akan mengaktifkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
Pernyataan Supriano saat menanggapi maraknya isu hoaks, termasuk hoaks tentang PKI (Partai Komunis Indonesia) yang hingga sekarang masih tersebar di antara masyarakat.
Baca: Timses Bilang Pernyataan Jokowi Ingin Tabok Penuding PKI Sebagai Warning
“Mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila ini akan kembali kami aktifkan di sekolah-sekolah karena memang banyak yang perlu dihidupkan kembali dari hal tersebut,” ujar Supriano usai memimpin upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018) dengan tema “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad ke-21”.
Supriano mengatakan wacana pengaktifan kembali mata pelajaran PMP itu masih dibahas di Kemendikbud.
“Ini masih kami bahas, masih terus kami bahas,” pungkasnya.
Baca: Tak Datang Bareng di Resepsi Baim Wong, Raffi Ahmad Malah Minta Nagita Slavina Cepat Pulang
Seperti diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluhkan isu hoaks PKI yang menyerang dirinya yang kembali muncul jelang Pilpres 2019.
Saat membagikan sertifikat tanah di Lampung pada Jumat (23/11/2018) lalu, Presiden Jokowi menyatakan kekesalannya lantaran selalu menjadi sasaran hoaks tentang PKI saat Pilpres 2019 akan segera diselenggarakan.
Jokowi bahkan mengeluh lantaran ada jutaan masyarakat yang mempercayai isu tersebut.
Baca: Jokowi Geram Diserang Isu PKI
“Saat PKI dibubarkan saya masih empat tahun, masa ada PKI balita, ini kadang-kadang yang haduh, mau saya tabok orangnya di mana saya cari betul,” ujar Jokowi saat itu.
“Saya sudah empat tahun dibeginikan, saya cuma minta sabar kepada Allah, tapi saya sekarang bicara seperti ini karena jangan sampai ada 9 juta orang yang percaya dengan berita-berita yang seperti ini,” tegas Jokowi.