BKKBN: Keluarga adalah Tulang Punggung Industri 4.0
Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan BKKBN M Yani menyebut keluarga merupakan tulang punggung industri 4.0.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revolusi Industri 4.0 tidak hanya mendistrupsi peran negara tapi juga kehidupan berkeluarga.
Gagasan ini mencuat pada acara Advokasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) melalui Forum Pemimpin Redaksi dengan tema Pengembangan Kebijakan Pembangunan Keluarga di Era Industri 4.0 yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Senin (26/11/2018) di Jakarta.
M Yani selaku Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan BKKBN mengingatkan bahwa pengaruh industri 4.0 terhadap keluarga bisa berdampak langsung maupun tidak langsung.
Baca: Airlangga Minta Kader Golkar di Lampung Tingkatkan Suara Partai dan Menangkan Jokowi-Maruf
Karena otomatisasi dan digitalisasi melahirkan jenis pekerjaan, etos, nilai dan norma baru yang secara perlahan akan menggeser pola hidup keluarga pada setiap aspek mulai dari urusan rumah tangga hingga mencari nafkah.
Keluarga era industri 4.0 punya harapan sekaligus ancaman, teknologi dapat membantu segala urusan rumah tangga sekaligus merusak keharmonisan keluarga.
Menurut dia, saat ini orangtua muda cukup install aplikasi parenting untuk mendapatkan panduan mengurus balita, membeli kebutuhan rumah tinggal online, dan bisa cari pendapatan tambahan dengan bisnis online.
Baca: 4 Fasilitas Kamar Mandi Hotel Paling Mewah di Dunia, Ada Kolam Bermerk Hermes hingga Sabun Langka
Kemudian sisi buruknya, angka percerai tertinggi akibat aplikasi media sosial, banyak anak kecanduan game online, sang ibu terjerat pinjaman online, kemudian sang bapak kecanduan judi online, dan akhirnya lansia semakin terasing dari keluarganya sendiri.
"Sekarang membangun keluarga berarti harus siap menghadapi berbagai masalah di dunia nyata maupun di dunia maya,” kata M Yani dalam keterangan yang diterima.
Menurut M Yani, Indonesia akan siap menghadapi industri 4.0 jika pembangunan keluarga berhasil.
Karena sangat mustahil mewujudkan Making Indonesia 4.0 di tengah keluarga yang rentan, rapuh, dan tak berdaya dihadapan kompleksitas teknologi.
Karena bagaimanapun usaha lembaga pendidikan, bagi M Yani, keluarga merupakan rumah utama bagi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
“Keluarga merupakan tulang punggung industri 4.0. Karena balita sehat, remaja kuat, orangtua hebat dan lansia tangguh lahir dari keluarga berkualitas. Maka dari itu, menjadi penting bagi pemerintah, swasta dan masyarakat memposisikan pembangunan keluarga sebagai pondasi dari pembangunan nasional,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.