Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK Minta Polisi Agar Terbuka dan Adil Proses Laporan Dugaan Mark-Up Dana Kemah Pemuda Islam

Ia mengatakan, hal itu harus dilakukan kepolisian agar kasus tersebut tidak dimanfaatkan jadi komoditi politik tertentu.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in JK Minta Polisi Agar Terbuka dan Adil Proses Laporan Dugaan Mark-Up Dana Kemah Pemuda Islam
Rina Ayu/Tribunnews.com
Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta, pihak kepolisian memproses laporan dugaan mark-up dana kemah pemuda islam yang melibatkan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, agar terbuka dan adil.

Ia mengatakan, hal itu harus dilakukan kepolisian agar kasus tersebut tidak dimanfaatkan jadi komoditi politik tertentu.

"Ya tentu, kepolisian tidak bermaksud begitu, tetapi secara kebetulan terjadi seperti itu. Tetapi sekali lagi prosesnya harus betul betul baik terbuka dan adil," kata JK yang ditemui di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).

Dirinya pun enggan menduga-duga, apakah ada unsur kesengajaan kasus dibuat untuk mencari-cari kesalahan kordinator juru bicara pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi itu.

"Ya kan kita enggak tahu kan, itu baru data pemeriksaan. Biar ini tenang dulu menjadi apa itu masalahnya jelas, baru kita selesaikan ini. Karena kan masing berbeda pandangan, dan kita kalau dari sisi hukum ini kan baru ada bukti-bukti baru diajukan. Buktinya lengkap atau apa," jelas dia.

JK pun menyarankan agar Dahnil Anzar mengikuti proses pemeriksaan yang berjalan dengan transparan.

"Tentu, semua orang warga negara ini termasuk anda kalau ada masalah hukum harus ikut, tetapi prosesnya juga harus transparan dan juga harus ada bukti yang cukup," tutur mantan Ketum Partai Golkar itu.

Diketahui, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih merahasiakan identitas pelapor kasus dugaan korupsi kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia pada 2017 lalu.

Baca: Jokowi Kampanye di Jabodetabek Sabtu dan Minggu

Berita Rekomendasi

Polisi beralasan, kerahasiaan itu dijaga untuk memberikan perlindungan kepada pelapor.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak mengetahui terkait pelaporan dugaan 'mark-up' dana kemah Pemuda Islam itu.

"Katanya polisi memeriksa ini (dana kemah) berdasarkan laporan dan audit dari BPK. Tapi BPK membantah tidak melakukan gelar perkara dengan mereka (polisi). Yang kita tanyakan, polisi asal-usul ini darimana," kata Dahnil saat ditemui di sela-sela sidang Tanwir di gedung AR Fachrudin unit B, UMY, Minggu (25/11/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas