Forum Temu INOVASI Diharap Jadi Solusi Peningkatan Mutu Pendidikan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Inovasi untuk Anak Indonesia (INOVASI), sebuah program kemitraan pendidikan Australia-Indonesia, menggelar forum Temu INOVASI untuk ke-4 kalinya, pada Rabu 28 November 2018, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta.
Bertempat di Ruang Sidang Graha Utama Kemendikbud, acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 pemangku kepentingan kunci di bidang pendidikan di tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota, antara lain unsur guru, kepala sekolah, pengawas, pembuat kebijakan, hingga organisasi dan lembaga lain yang peduli dengan peningkatan mutu pendidikan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, dalam sambutannya mengatakan, “Temu INOVASI menjadi ajang untuk bertukaran pikiran, sharing ideas tentang praktik baik yang sudah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Saya berharap praktik-praktik baik yang ditampilkan hari ini dari NTB, NTT, Kalimantan Utara dan Jawa Timur nantinya tidak hanya berhenti di sekolah yang menjadi lokasi rintisan, tetapi bisa menyebar menjadi guliran bola salju yang semakin lama semakin berkembang dan menginspirasi ke berbagai sekolah/wilayah lainnya.”
Forum yang diselenggarakan dengan semangat merayakan Hari Guru Nasional – yang diperingati setiap tanggal 25 November adalah Temu INOVASI ke-4. Sebelumnya, telah diselenggarakan Temu INOVASI pertama pada tanggal 24 Mei 2018 dengan tema “Praktik Inovasi Pembelajaran: Peluang danTantangan”, Temu INOVASI ke-2 pada tanggal 26 Juli 2018 dengan tema “Mendorong Budaya Baca Anak Indonesia”, dan Temu INOVASI ke-3 pada tanggal 13 September 2018 dengan tema “Prospek Gerakan Literasi Dasar di Daerah 3T”. Temu INOVASI ke-4 ini menghadirkan narasumber dari empat provinsi mitra program INOVASI yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur untuk berbagi praktik baik, kisah inspiratif, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan dan menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas, dalam hal ini terkait pembelajaran literasi, numerasi, dan pendidikan inklusi di kelas awal.
Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, mengatakan “Pada acara Temu INOVASI hari ini, kita beruntung dapat menyaksikan langsung diskusi dan praktik baik dari pemangku kepentingan kunci dari empat provinsi mitra INOVASI. Sejak tahun 2016, sudah ada lebih dari 40 program rintisan yang dilaksanakan di 17 kabupaten mitra INOVASI, termasuk salah satunya solusi ‘sekolah bambu’ pasca gempa di Lombok Utara, NTB. Berbagai program rintisan tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan pemahaman cara-cara yang terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa, terutama di bidang-bidang seperti literasi dan numerasi dasar, pendidikan inklusif, transisi dari bahasa ibu ke Bahasa Indonesia, kepemimpinan sekolah, dan pembelajaran kelas rangkap.”
“Indonesia dan Australia telah bekerja bersama selama bertahun-tahun untuk memperkuat sistem pendidikan di Indonesia. Kami percaya bahwa kualitas pendidikan sangat penting bagi Indonesia, yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja yang kompetitif. Dengan peningkatan kualitas pendidikan, kita dapat melihat kemajuan nyata untuk pembangunan SDM Indonesia. Program INOVASI adalah kemitraan penting antara pemerintah Australia dan Indonesia,” jelas Fleur Davies, Minister Counsellor dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Selain Talkshow Pendidikan yang mengangkat topik “Solusi Konteks Lokal: Praktik Cerdas Peningkatan Mutu Belajar Siswa” dan “Dukungan dan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Memajukan Kualitas SDM Melalui Pendidikan”, ada pula sesi diskusi interaktif Pasar Ide dan Pameran praktik-praktik dari berbagai kabupaten di Provinsi NTB, NTT, Kalimantan Utara dan Jawa Timur yang mampu membuat perubahan dalam hal hasil belajar siswa. Selain memamerkan hasil karya mereka, guru-guru dari keempat provinsi mitra INOVASI juga mendemonstrasikan cara penggunaan media pembelajaran maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung.
Di siang hari, berlangsung sesi diskusi interaktif Pasar Ide dengan topik yang berbeda-beda. Tiga topik tersebut merupakan faktor-faktor yang memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, yaitu (1) Inovasi Pembelajaran, (2) Manajemen Berbasis Sekolah, atau (3) Kebijakan Pendidikan. Pembicara dalam sesi ini berasal dari lembaga dan organisasi yang juga bergerak di bidang pendidikan seperti UNICEF, RISE (SMERU), PSPK, World Bank, Tanoto Foundation, TASS, INOVASI, Muhammadiyah, Ma’arif NU, dan mitra INOVASI di NTB dan Jawa Timur.
* * *
Kunjungi http://litbang.kemdikbud.go.id untuk informasi lebih lanjut, ataupun artikel ilmiah dan layanan Balitbang Kemendikbud lainnya.
Ingin tahu lebih banyak tentang apa dan bagaimana INOVASI bekerja? Kunjungi website www.inovasi.or.id dan laman Facebook https://id-id.facebook.com/InovasiPendidikanAIP/.