HUT Korpri, Pengamat: Aparatur ASN Yang Melayani Versus ''Minta'' Dilayani
Dalam usia ini tidak ada lagi alasan bagi para aparat ASN di republik ini untuk tidak produktif dan tidak memberi pelayanan prima.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hari ini, Kamis, 29 Nopember 2018, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) memperingati Hari Ulang Tahun Ke-47.
Dalam usia ini tidak ada lagi alasan bagi para aparat ASN di republik ini untuk tidak produktif dan tidak memberi pelayanan prima.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner, Emrus Sihombing, Kamis (29/11/2018).
"Sekalipun kurun waktu empat tahun terakhir ini, secara makro bahwa pelayanan aparat ASN di seluruh Indonesia sudah berubah. Banyak dari mereka telah move on melakukan tugas-tugas dengan baik dan penuh ketulusan. Budaya pelayanan prima semakin bergerak maju," ujar Emrus.
Namun, masihkah ada aparat ASN yang belum move on? Jawabnya ada pada rakyat yang merasakan pelayanan aparat ASN yang mengecewakan.
Kemudian, siapakah aparat ASN yang sudah move on itu, dan siapakah aparat ASN yang masih belum move on itu?
Ada dua kategori besar, menurut Emrus, perilaku aparat ASN kita di negeri ini, yaitu aparat ASN yang melayani (sudah move on) dan aparat ASN yang “minta” dilayani (belum move on).
Sebenarnya, kedua kategori ini dapat dengan mudah diidentifikasi berdasarkan simbol-simbol komunikasi yang mereka perankan dalam memberi pelayanan kepada publik.
Kategori aparat ASN yang melayani. Bagaimana penggunaan lambang komunikasi bagi kategori aparat ASN yang melayani?
Aparat ASN pada kategori ini menggunakan kombinasi lambang komunikasi non verbal maupun verbal yang memberi simpati kepada setiap anggota masayarakat yang membutuhkan pelayanan publik.
Aparat ASN seperti ini sangat berempati membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh rakyat dalam mengurus kepentingannya yang terkait dengan kementerian atau instansi pemerintahan lainnya.
Baca: Kepala Kantor Staf Kepresidenan Minta Panitia Pikir Ulang Gelar Reuni 212
"Ini sebagai salah satu ciri komunikasi pelayanan berbasis pada psykologi dan kearifan lokal ke-Indonesia-an kita. Dengan demikian, rakyat akan tertolong dan lega ketika berhadapan dengan aparat ASN. Inilah ciri komunikasi aparat ASN yang melayani," jelas Emrus.
Dengan pelayanan semacam itu, aparat ASN menjadi bagian solutif semua permasalahan yang dihadapi oleh rakyat.
Untuk itu, kerja, kinerja dan pelayanan yang sepenuh hati dari aparat ASN lalu disampaikan ke masyarakat luas.
Di sisi lain kata dia, ada kategori aparat ASN yang “minta” dilayani. Bagaimana penggunaan lambang komunikasi bagi kategori aparat ASN yang “minta” dilayani?