Ceramah di Universitas Tokodai Jepang, Mahfud MD: Saya Tak Mau Tanggapi Twit Sampah
Mahfud MD., S.H., S.U.(61) mantan Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013d saat ceramah di Universitas Tokodai Kampus Ookayama mengajak bersatu.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U.(61) mantan Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013d saat ceramah di Universitas Tokodai Kampus Ookayama mengajak masyarakat bersatu.
Anggota pengarah Badan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini juga mengatakan tak menanggapi provokator atau dianggapnya sampah-sampah dalam twit mereka.
"Kita harus sadari dulu bahwa perbedaan itu ciptaan Tuhan lalu sesama warga negara rukun lalu cobalah bertekad kembali ke Indonesia membangun bangsa dan negara kita dalam kerangka menjaga kesatuan NKRI. Jangan mau diadu domba lewat hoax misalnya di media sosial dengan twit-twit yang ada," papar Mahfud MD.
Mahfud MD juga mengatakan tudingan yang ditujukan kepadanya. Menurutnya, ia dituduh sebagai orang yang mengatakan jika sesroang tidak tidak beriman atau imannya lemah karena tidak ikut Reuni akbar 212.
"Saya disebut orang katanya mengatakan Yang Tidak Ikut reuni 212 bukan orang beriman. Padahal saya tak pernah berkata begitu," tekannya.
Mahfud MD juga tak mau menanggapi twit yang dianggap provokator tersbeut.
"Kalau saya tanggapi pasti ditanggapi ratusan ribu orang dan memang sengaja supaya saya terus terpancing. Saya tak mau diskusi begitu. Kamu sendiri aja yang diskusi dengan teman-temanmu," tekannya lagi.
Selain itu Mahfud MD juga menangbahkan, "Kalau saya komentar ratusan ribu akan segera menanggapi dan follower saya 2,4 juta . Saya tekankan, saya bukan Alumni 212. Kalau saya ikut Reuni 212, kan artinya saya Alumni 212. Saya tak mau terpancing provokator bayaran. Kalau saya hadir malah terbalik nanti banyak yang bicara Wah Ada Penyusup, saya dianggap sebagai penyusup lagi."
Meskipun demikian menanggapi aksi 212 Mahfud mengomentari "Ya tertib lancar baguslah."
Kemudian tudingan sebagai orang tak beriman kepada Mahfud MD.
"Kalau orang ke situ orang yang beriman mestinya datang. Lha, keimanan tak bisa diukur dengan hadir atau tidak hadir di situ. Masak kalau hadir dibilang beriman, tidak hadir dibilang tidak beriman? Tak ada hubungan iman di sana. Semua proses demokrasi tidak ada hubungan dengan iman."
Karena tidak hadir itulah Mahfud MD di twit sebagai orang yang lemah imannya.
"Saya tak akan tanggapi twit sampah-sampah begitu. Kalau saya tanggapi ramai lagi nanti."
Dicontohkannya soal twit dia dengan spesialis Indonesia Nakamura.
"Saya ketemu Nakamura baru satu dua menit sudah puluhan ribu orang menanggapi. Masak saya mau nanggapi sampah sih? Yang bermanfaat saja lah. Mari kita bersatu bangun Indonesia maju bersama dan dari Jepang para pelajar kita kalau sudah selesai sekolah ya segera bantu bangsa dan negara Indonesia pulang ke Indonesia," lanjutnya lagi.