Kementerian PPPA Canangkan Gerakan Sayangi Lansia
Kegiatan mencanangkan Gerakan Sayangi Lansia (GSL) dihadiri 1000 perempuan lansia se Jabodetabek, Garut, Bandung, dan Banten.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI) mencanangkan Gerakan Sayangi Lansia (GSL), di Gedung Teater, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (8/12/2018).
Pencanangan GSL dan penandatanganan komitmen dihadiri langsung oleh Menteri PPPA Yohana Yambise.
Yohana mengatakan, kini sudah saatnya pemerintah melalui kementeriannya memberi perhatikan lebih pada para lansia.
"Kami (Kementerian PPPA) merasa sudah saatnya para lansis menjadi perhatian dan kami mulai melihat isu lansia ini," kata dia.
Dirinya mengaku, pemerintah belum maksimal pemerhatikan lansia, yang berjumlah 53 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia.
Baca: Usulan KPK Anggota DPR Tidak Digaji Jika Malas Mengesahkan RUU, Ide Besar yang Sulit Dieksekusi
"Mereka (lansia) mengumpul beban ganda yang besar, artinya dalam rumah, dalam keluarga, mereka merasa masih belum diperhatikan secara optimal oleh anak-anak mereka, walaupun mereka sudah lanjut usia," ujar menteri asal Papua itu.
Sementara, itu Deputi Perlindungan Hak Perempuan KPPA Vennetia R. Danes, mengatakan, kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP) tahun 2018.
"Ini adalah respon dari berbagai kasus kekerasan yang dialami lansia. Lansia yang mengalami kekerasan umumnya mereka tidak mau melapor, tidak tahu harus melapor kemana dan kepada siapa," papar Vennetia.
Kegiatan mencanangkan Gerakan Sayangi Lansia (GSL) dihadiri 1000 perempuan lansia se Jabodetabek, Garut, Bandung, dan Banten.