Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri PPPA Akui Program Pemerintah Tak Banyak Jangkau Difabel

Padahal ia menuturkan ada 4 indikator SDM yang sangat diperhatikan di negara-negara maju, salah satunya adalah disabilitas.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Menteri PPPA Akui Program Pemerintah Tak Banyak Jangkau Difabel
Rina Ayu/Tribunnews.com
Menteri PPPA Yohana Yambise dalam acara mencanangkan Gerakan Sayangi Lansia (GSL), di Gedung Teater, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (8/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menjelang masa pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang akan berakhir pada Oktober 2019 mendatang, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA), Yohana Yambise mengaku, pihaknya belum banyak memperjuangkan kebutuhan maupun program yang diperlukan oleh difabel.

Hal itu ia sampaikan, saat membuka acara pencanangan Gerakan Sayangi Lansia (GSL), di Gedung Teater, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (8/12/2018).

"Secara maksimal kita Indonesia belum mencapai itu, belum banyak menjangkau program-program secara langsung kaum disabilitas. Mereka masih komplen di mana-mana dan itu menjadi perhatian kita," ujar dia.

Baca:  Dul Jaelani ke Idol Junior, Rossa Histeris Sebut Nama Ahmad Dhani, Begini Reaksi Maia Estianty

Lebih lanjut ia menyebut, infrastruktur yang digenjot oleh pemerintah juga belum memberikan rasa aman bagi difabel saat di ranah publik atau fasilitas umum.

"Saya minta supaya infrastruktur juga yang dibangun pemerintah, gedung harus ramah kepada disabilitas, ramah," tutur Yohana.

Padahal ia menuturkan ada 4 indikator SDM yang sangat diperhatikan di negara-negara maju, salah satunya adalah disabilitas.

Pertama, perempuan, lalu kedua adalah anak, dan ketiga adalah lansia.

Baca: Raffi Ahmad Pamer Foto Nagita Slavina Tidur: Maia Estianty, Rudy Salim hingga Bubah Berkomentar

Berita Rekomendasi

"Ini adalah mimpi-mimpi kita ke depan. Semoga suatu saat Indonesia dapat maju, berkembang, bebas dari kemiskinan," terang Menteri asal Papua itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas