Jokowi Ajak Para Humas Ikut Sebar Optimisme
"Saya sangat setuju dengan gerakan Indonesia Bicara Baik. Ini sebuah ajakan untuk hijrah dari pesimisme menuju optimisme," tuturnya
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat membuka Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi gerakan di media sosial dengan tagar #IndonesiaBicaraBaik yang diinisiasi oleh Persatuan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia.
Gerakan sosial yang secara konsisten disuarakan oleh Perhumas Indonesia sejak tahun lalu itu sejalan dengan ajakan Presiden yang mengajak seluruh pihak untuk hijrah dari pesimisme menuju optimisme.
Baca: Jokowi Sebut Humas Pegang Peran Penting dalam Keberhasilan Berkomunikasi
"Saya sangat setuju dengan gerakan Indonesia Bicara Baik. Ini sebuah ajakan untuk hijrah dari pesimisme menuju optimisme. Ajakan hijrah dari semangat negatif ke positif, dari hoaks ke fakta, dari kemarahan ke kesabaran, dari hal yang buruk-buruk ke yang baik-baik, serta hijrah dari ketertinggalan menuju kemajuan," kata Jokowi dalam keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Senin (10/12/2018).
Gerakan sosial itu dirasa tepat dilakukan di tengah melubernya konten-konten negatif, provokatif, dan kabar bohong yang akhir-akhir ini sering kita lihat.
Baca: Puluhan The Jakmania Aniaya Petugas Minimarket, Amarah Tersulut Masalah Parkir
Jokowi menyebut, informasi-informasi negatif tersebut terkadang memang sengaja disebar untuk membangkitkan rasa takut dan pesimistis.
"Menghadapi hal itu memang tidak cukup dengan regulasi dan penegakan hukum. Diperlukan literasi digital sehingga masyarakat tidak hanya mampu menggunakan teknologi informasi, tetapi juga mampu memilih dan memilah informasi," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, bicara baik dalam gerakan tersebut tak berarti menutupi kekurangan-kekurangan yang ada.
Sebaliknya, Indonesia membutuhkan kritik yang membangun untuk dapat memperbaiki dan memajukan diri.
"Kalau mau Indonesia baik, kalau mau Indonesia maju, kita membutuhkan kritik berbasis data, tetapi bukan pembodohan atau kebohongan. Kritik yang mencerdaskan, tapi bukan narasi yang menebar pesimisme dan menakut-nakuti," tutur Jokowi.
Maka itu, di penghujung sambutan, Jokowi mengajak para praktisi kehumasan, baik di jajaran swasta maupun pemerintahan, untuk menjadi agen perubahan.
Ia juga meminta agar insan humas Indonesia tetap konsisten dalam menebarkan optimisme di tengah masyarakat.
Baca: Jokowi Resmi Lantik Gubernur Riau dan Bengkulu
"Marilah kita tetap menebarkan optimisme, terus bicara narasi-narasi yang mencerdaskan bangsa, menyampaikan narasi yang selalu menginspirasi, dan saling berkolaborasi sehingga reputasi kita semakin terhormat dan bermartabat," kata Jokowi.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.