Gelar Budaya Dusun Pelang Kenidai Perkenalkan Tradisi Masyarakat Besemah
Setelah di hari kedua peserta menikmati keindahan alam Pagar Alam dengan menyusuri jalur sepanjang lima kilometer.
Editor: Content Writer
Hari ketiga Pagar Alam Heritage Trail berlangsung di dusun Pelang Kenidai (9/12). Setelah di hari kedua peserta menikmati keindahan alam Pagar Alam dengan menyusuri jalur sepanjang lima kilometer, hari ketiga peserta diajak menyaksikan gelar budaya di dusun Pelang Kenidai.
Hadir pada gelar budaya ini, perwakilan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Raseno Arya, perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Zainal Arifin, Direktur Politeknik Pariwisata Palembang Zulkifli Harahap dan mewakili walikota Pagar Alam, Kepala Dinas Pariwisata kota Pagar Alam Samsul Bahri Burlian dan mewakili Gubernur Sumatera Selatan, Staf Khusus bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Eko Agus Sugianto.
Tamu undan disambut dengan Mencak Besemah dan mencicipi kopi Pagar Alam.
Warga dusun Pelang Kenidai terutama jurai tue dan pemangku adat menyambut kedatangan tamu dengan antusias.
Dalam sambutannya Raseno Arya selaku perwakilan Kementerian Pariwisata dan koordinator Calendar of Event Kementerian Pariwisata menyampaikan penghargaan atas pelaksanaan kegiatan ini.
Menurutnya, dusun Pelang Kenidai memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki daerah lain dengan tradisi yang terpelihara.
Melihat potensi wisata yang ada di dusun Pelang Kenidai, Raseno Arya mengungkapkan dusun Pelang Kenidai dapat dikembangkan menjadi tempat homestay di mana pengunjung dapat mengalami kegiatan warga dusun Pelang Kenidai.
Dengan adanya homestay dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kementerian Pariwisata dapat memberikan pendampingan dalam pengelolaan homestay.
Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru dalam sambutannya yang dibacakan oleh Eko Agus Sugianto menyampaikan kota Pagar Alam merupakan daerah wisata unggulan di Sumatera Selatan.
H. Herman Deru mengharapkan kota Pagar Alam memperbanyak event yang dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke kota Pagar Alam.
Eko Agus Sugianto menambahkan akses menuju kota Pagar Alam juga cukup mudah.
Di samping pesawat, saat ini waktu tempuh menuju kota Pagar Alam telah dipersingkat sejak kebijakan Gubernur melarang truk batubara melintasi umum. Ditargetkan pada tahun 2020 jalan provinsi di Sumatera Selatan semuanya mulus.
Pada Gelar Budaya ini, pengunjung menyaksikan beragam atraksi yang menampilkan kehidupan sehari-sehari warga kampung Pelang Kenidai. Pengunjung dapat mencoba ngiroh kawe atau menyangrai kopi dan nutuk kopi atau menumbuk kopi. Pengunjung juga dapat mencicipi kopi Pagar Alam secara gratis.
Selain itu, pengunjung diajak mengikuti pantauan atau tradisi makan dari rumah ke rumah dan menikmati makanan yang biasa disajikan oleh warga Pelang Kenidai ketika ada hajatan.
Pada kesempatan ini, diserahkan piala dan sertifikat Anugerah Pesona Indonesia 2018 untuk Gunung Dempo yang terpilih sebagai juara dua Dataran Tinggi Terpopuler.
Di samping itu, diserahkan juga duplikat sertifikat Warisan Budaya Takbenda untuk tari Kebagh, Rumah Besemah, Guritan Pagar Alam dan Rejung Sumatera Selatan. Gelar Budaya ini menampilkan semua Warisan Budaya Takbenda asal kota Pagar Alam.
Di Dusun Pelang Kenidai terdapat 14 ghumah baghi atau rumah Besemah yang masih dilestarikan dan berfungsi sebagai tempat tinggal sampai saat ini Pagar Alam Heritage Trail 2018 diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) bekerjasama dengan Pemprov Sumsel, Pemkot Pagar Alam dan Politeknik Pariwisata Palembang.(*)