Novel Baswedan Sebut Panic Button Usulan Ketua KPK Kurang Ideal
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menanggapi usulan Ketua KPK Agus Rahardjo terkait Panic Button.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
![Novel Baswedan Sebut Panic Button Usulan Ketua KPK Kurang Ideal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/novel-kpk_20180817_095043.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menanggapi usulan Ketua KPK Agus Rahardjo terkait Panic Button.
Sedianya, panic button dirancang agar tim penyidik terantisipasi dari segala macam bentuk teror yang mungkin terjadi.
Baca: Pemuda Ini Tersambar Kereta Api di Mberok Semarang Saat Sedang Nongkrong
Novel berpandangan panic button kurang ideal.
Menurut dia, jika diserang, pengamanan terbaik bagi tim penyidik adalah membawanya ke 'ruang terang'.
Baca: PKS Merasa Diserimpet Gerindra Dalam Menentukan Nama Calon Wakil Gubernur DKI
"Apabila diserang ya penyerangnya diungkap, apabila diteror maka penerornya harus dilihat sebagai perbuatan yang tercela," ucap Novel Baswedan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).
"Jadi saya kira itulah posisi yang paling ideal apabila ingin mengamankan pegawai KPK," kata Novel menambahkan.
Baca: Ditembak Mati Polisi, Dua Pembegal Neng Mela Ternyata Baru Bebas Dari Penjara Dua Minggu Lalu
Novel mengatakan apabila pimpinan KPK berpandangan bahwa mengamankan pegawainya sebagai suatu hal yang penting, maka setiap serangan haruslah dibawa ke prosedur-prosedur yang formal.
Baca: Syahrini dan Reino Barack Dikabarkan Dekat, Nia Ramadhani: Kenapa Jadi Pengen Sama Artis-artis Gini?
"Kalau panic button baru pencet sudah terserang kan ada waktu ya, ada jeda. Dijaga 24 jam juga bukan suatu hal yang baik, bukan suatu hal yang menyenangkan," ujar Novel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.