Investigasi Pengrusakan Baliho Partai Demokrat, AHY Susul SBY ke Pekanbaru, Pagi Ini Sapa Warga
Setelah insiden pengrusakan baliho Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat di Pekanbaru, Agus Harimurtidatang.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pengrusakan baliho Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat di Pekanbaru, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datang ke Pekanbaru, bersama SBY sapa warga di Car Free Day (CFD).
Putra sulung Ketua DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dijadwalkan akan sampai di Pekanbaru pada pukul 06.00 WIB Minggu (16/12/2018).
Kehadiran AHY tersebut dikarenakan pengerusakan atribut Demokrat dan baliho penyambutan SBY di Pekanbaru.
Wakil ketua DPD Demokrat Riau aherson mengatakan kejadian tersebut merupakan insiden yang tidak pernah terjadi sebelumnya, maka dari itu AHY tidak tinggal diam dan akan turun ke Pekanbaru.
Baca: Bendera Partai Demokrat Dirusak, Suara SBY Bergetar dan Hampir Menangis: Ini Bukan Perang Saya
"Ini merupakan kejadian langka dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Karena Pak SBY dan partai dizalimi seperti ini, maka dari itu putra Pak SBY akan turun ke Pekanbaru besok pagi (hari ini)," kata Aherson kepada Tribun, Sabtu (15/12) malam.
Ketua Komisi V DPRD Riau ini juga menjelaskan bahwa, AHY juga akan turun ke Car Free Day (CFD) bersama ayahnya, dan rombongan Demokrat.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau ini juga menjelaskan, kedatangan AHY juga ada kemungkinan untuk melakukan penelusuran dan investigasi terkait insiden yang terjadi di Pekanbaru tersebut.
"Bisa jadi akan dilakukan penelusuran karena hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dan ini juga terkait marwah partai kami," ujar Aherson.
Pelaku Pengrusakan Baliho dan Bendera Partai Demokrat di Pekanbaru Tertangkap
Kronologi tertangkapnya pelaku pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru pada Sabtu (15/12/2018) dini hari.
Berawal dari informasi yang menyebutkan adanya baliho Partai Demokrat yang rusak.
Sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat Riau melakukan pengecekan dan penyisiran di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (15/12/2018) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Wakil Ketua DPD Demokrat Riau, Aherson yang turut turun langsung ke jalan, dengan mobil, tiba-tiba melihat ada orang yang merusak baliho Partai Demokrat bergambarkan SBY di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, posisinya tidak jauh dari Hotel Pangeran Pekanbaru.
Aherson menyuruh supirnya turun dan mengejar pelaku tersebut.
Setelah tertangkap, Aherson kemudian menghubungi rekan-rekannya, yang segera datang ke lokasi.
"Kami kemudian membawanya ke Hotel Pangeran, dan menanyakan kepada palaku tersebut. Yang ditangkap itu satu orang, pengakuannya kawan-kawannya yang turun seluruhnya ada 35 orang. Anaknya masih muda, saat ditangkap berbaju hitam. Katanya baru melakukan hari itu saja, pengakuannya tinggal di Jalan Paus," kata Aherson kepada Tribunpekanbaru.com pada Sabtu (15/12/2018).
Dikatakan Aherson, pihaknya menyerahkan pelaku ke Polresta Pekanbaru sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut Aherson, ada sekitar 500 bendera besar Partai Demokrat, tidak satupun yang selamat, semuanya ditumbangkan, ada yang dipatahkan, dibuang ke parit, ada juga yang dibabat pakai parang.
"Sebanyak 500 biji kami pasang, semua tumbang, tak ada yang selamat. Kemudian bendera kecil ribuan, sebagian besar juga ditumbangkan, dibuang ke parit, kemudian ada puluhan baliho yang dirobek," ujarnya.
Dikatakan Aherson, pihaknya memperkirakan ada puluhan juta kerugian pihaknya karena insiden tersebut.
"Tapi bagi kami bukan kerugian uangnya, namun lebih kepada simbol partai yang kami junjung tinggi, dan juga baliho Pak SBY yang dirobek seperti itu," ujarnya.
"Bahkan Bu Ani tadi menangis, dibilangnya sudah puluhan tahun bapak memasang baliho, baru kali ini dirobek, itupun terjadi di Riau, ini merusak nama Riau. Pak SBY juga mengatakan, apakah memang masyarakat tak senang dengan beliau? makanya Pak SBY juga minta maaf kalau ada salah kepada masyarakat Riau, dan meminta kami langsung mencabut saja semua baliho dan atribut untuk disimpan," bebernya.
Pihak DPD Partai Demokrat Riau langsung membersihkan atribut partai pada Sabtu siang.
"Kami berjalan kaki bersihkan atribut, dari pada diinjak-injak orang, biar kami simpan. Kami juga sekaligus menegakkan atribut partai lain yang tumbang, karena tidak enak dilihat dan mengganggu di trotoar kalau melintang, makanya kami berdirikan," ujarnya.
Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, sehingga diketahui siapa otak pelaku dibalik pengrusakan baliho tersebut.
Dalam video yang dikirim oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari kepada Kompas.com, Sabtu pagi, tampak SBY ditemani oleh sejumlah elite partainya saat melakukan peninjauan.
Presiden keenam RI itu mengelus-elus dadanya melihat atribut Partai Demokrat dalam keadaan rusak.
"Ini menyayat hati," kata SBY.
SBY mempertanyakan apakah pengerusakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, atau memang masyarakat Riau saat ini sudah berubah.
"Saya, kami, sangat hormat kepada saudara kami masyarakat Riau, sangat sayang, taat beragama, jadi seperti ini.
Apakah saudara kami berubah atau ulah mereka mereka," kata dia.
Demokrat sudah melaporkan pengerusakan atribut itu kepada Polresta Pekanbaru.
Kini, SBY mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Allah atas apa yang terjadi.
"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi.
Saya sebagai pemimpin partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU.
Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
SBY pun memerintahkan Sekjen Partai Demokrat serta pemimpin Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atribut yang masih tersisa.
"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera kita, baliho yang tidak bersalah, dirobek," ujar dia.
Menurut Imelda Sari, ada ribuan atribut yang dirusak dan diturunkan oleh orang tak dikenal.
Baliho Partai Demoktrat ucapan selamat datang untuk SBY dan Ani Yudhoyono dirusak Sabtu (15/12/2018) (Istimewa)
Atribut itu terpasang dengan baik hingga Jumat (14/12/2018) malam, tetapi ditemukan dalam keadaan rusak pada Sabtu pagi ini.
Di dekat bendera dan spanduk yang dirusak itu, ada juga deretan bendera Partai Golkar, PSI, dan PDI-P yang terpasang dengan baik.
"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda.
SBY dan elite Demokrat berada di Pekanbaru sejak Jumat (14/12/2018) kemarin untuk melakukan kegiatan kampanye.
Rencananya, SBY berada di Pekanbaru hingga Senin (17/12/2018). Pada hari yang sama, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja sekaligus kampanye.
Calon presiden Nomor urut 1 itu rencananya bertemu tim sukses dan kader parpol pendukung di Prime Park Hotel, Pekanbaru, sore nanti.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengonfirmasi satu orang terduga pelaku pengrusakan baliho SBY di Pekanbaru diamankan.
"Sementara 1 orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Sunarto, Sabtu (15/12/2018) siang.
Lanjut dia, laporan terkait pengrusakan ini sudah diterima Polresta Pekanbaru.
Sunarto membeberkan, pelaku merupakan seorang lelaki berinisial HS.
Saat ditanyai soal motif pelaku melakukan pengrusakan baliho, Sunarto menyatakan jika itu masih didalami.
"Masih dilakukan pemeriksaan," tuturnya.
Sebelumnya sebagaimana diberitakan Tribunpekanbaru.com, seorang oknum pelaku pengrusakan spanduk, baliho dan bendera Partai
Demokrat di Kota Pekanbaru ditangkap oleh pengurus dan simpantisan partai, Jumat (14/12/2018) malam lalu.
Oknum terduga pelaku perusakan itu tertangkap tangan saat mengoyak baleho bergambarkan Ketua Umum Demokrat Sosilo Bambang Yudyono (SBY) dan istrinya, Ani Yudoyono.
Penangkapan itu dilakukan setelah pengurus Demokrat mendapat kabar adanya perusakan atribut sehingga melakukan penyisiran.
Saat lokasi pemasangan atribut disusuri, ternyata ada seorang laki-laki yang tertangkap tangan merusak baleho partai Demokrat itu.
"Pelakunya sudah kita serahkan kepada polisi agar diusut tuntas. Kita ingin keadilan dan hukum ditegakan," beber Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (15/12/2018).
Dijelaskannya, melalui pemeriksaan oknum yang merusak itu aka diketahui siapa yang menyuruh ataupun memerintahkan dirinya merusak atribut Demokrat.
Sehingga polisi bisa mengusut pihak-pihak yang terlibat serta membongkar dalang dibalik perusakan itu.
Partai Demokrat melaporkan kasus pengrusakan ribuan baliho, spanduk, dan bendera yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada Sabtu (15/12/2018) ke Polresta Pekanbaru.
Insiden pengrusakan itu dilaporkan langsung oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Demokrat Hinca Panjaitan bersama pengurus Demokrat Riau.
Pihaknya ingin kasus ini diusut tuntas oleh polisi setempat untuk mewujudkan rasa keadilan.
"Tadi malam kita sudah laporkan ke Polresta Pekanbaru. Kita ingin hukum ditegakan dan keadilan, negara ini negara hukum," ungkap Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (15/12/2018).
Aherson membeberkan, pihaknya meminta kesamaan dan berdemokrasi yang aman serta tidak otoriter, termasuk tak menghalalkan segala cara.
Pihaknya sangat terpukul dengan indisen ini dimana atribut partai dikoyak hingga diinjak-injak oknum yang tak bertangungjawab.
Baliho Demokrat Dirusak di Pekanbaru, Ani Yudhoyono: Adakah Negeri Tercinta Ini Sudah Berubah?
Mantan ibu negara, Ani Yudhoyono, sangat menyayangkan pengrusakan ribuan baliho dan bendera Partai Demokrat di Kota Pekanbaru yang terjadi pada Sabtu (15/12/2018).
Ia mengekspresikan kesedihan di unggahan di media sosial, lewat akun Instagram pada Sabtu siang.
Ani Yudhoyono bahkan mempertanyakan apakah negeri ini sudah berubah dan akankan tindakan zalim seperti itu akan mewarnai Pemilu 2019.
"Saya sangat sedih hal begini terjadi di Pekanbaru, Riau. Ribuan baliho yang mengucapkan selamat datang terhadap kunjungan Pak SBY & saya, termasuk bendera Demokrat (di tengah puluhan ribu baliho Pak Jokowi & bendera-kader Partai lain) dirusak, disobek-sobek & dibuang ke parit-parit. Adakah negeri tercinta ini sudah berubah? Adakah aksi-aksi kekerasan & kedzaliman seperti ini bakal mewarnai Pemilu 2019 yang seharusnya berlangsung damai, jujur dan adil?"
Cuitan itu segera mengundang simpati warganet dan menyemangati SBY serta Ani Yudhoyono untuk berbesar hati.
@neng_dare1227
Jangan sedih bpk sby dan ibu ani... Allah maha adil.. Maha bijaksana... Maha mengetahui segalanya... Tetap istiqomah buat bapak dan ibu... Dan semoga selalu diberi kesehatan dan dalam lindungan allah swt aamiin...
@sofiah_siregar
@aniyudhoyono sabar Buk Ani sma Pak SBY semoga oknum2 yg tak bertanggung jwab segera di jebloskan ke penjara. Dan mendptkan blasan yg lebih kejam 1000x lipat dri Allah aminnnn......,, We love Buk Ani and Pak SBY. Jdi presiden atau tidak jdi presiden lgi tetap dukung Pak SBY. Cayoooooo Buk Ani dan Pak SBY !!!!
@putriwahyuli
Mohon maaf atas kejadian nya ibu dan bapak semoga oknum oknum yg merusak segera diketahui dan ditindak lanjuti. Saya tidak tega melihat wajah bapak SBY yang begitu kecewa dengan kejadian ini Sekali lagi mohon maaf nya ibu
Ani Yudhoyono turut mendampingi SBY dalam lawatan ke Pekanbaru sebagai Ketua Umum untuk menghadiri acara Partai Demokrat di kota ini.
Pernyataan di Instagram tersebut menyertai sekitar 10 foto yang diunggah olehnya.
Dalam foto tampak baliho dan spanduk Partai Demokrat terkait penyambutan SBY rusak disobek, tumbang dan berserakan, bahkan sampai ke parit.
Terlihat juga SBY, meninjau ke lokasi untuk melihat baliho-baliho yang sudah rusak tersebut.
( Tribun Pekanbaru, Alexander)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.