Anies Hadiri Acara Konferensi Nasional Gerindra, Begini Reaksi Ketua DPRD DKI Jakarta
Prasetyo juga menjelaskan, pertarungan saat di Pilgub DKI 2017 dengan Pilpres 2019 itu berbeda jauh.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetyo Edi Marsudi ikut angkat bicara soal pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Konferensi Nasional Gerindra yang mengatakan Sandi bakalan mengulang kesuksesannya di Ibu Kota.
Ia mengatakan, seharusnya Anies tidak takabur alias terlalu percaya diri.
Prasetyo juga menjelaskan, pertarungan saat di Pilgub DKI 2017 dengan Pilpres 2019 itu berbeda jauh.
Saat itu dikatakan Prasetyo, Cagub Petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terbilang kasar, sementara saat ini Capres petahana Joko Widodo terbilang halus.
"Kita jadi manusia gak boleh takabur. Semua mesin partai sedang berjalan. Kedua, berbeda Pak Jokowi dan Pak Ahok pertarungannya. Bedanya, Pak Jokowi ini dan Pak Ahok kan beda. Satu kasar dan yang satu halus," kata Prasetyo saat ditemui, Selasa (18/12/2018).
Baca: Pose Dua Jari Anies, Gerindra: Itu Bukan Simbol Koalisi Adil Makmur, Hanya Gimmick di Masyarakat
Kemudian Prasetyo membeberkan, saat dipimpin Jokowi, kemudian Ahok, dan yang terakhir Djarot Syaiful Hidayat, pembangunan di wilayah Jakarta itu menyeluruh.
Ia mempercayai bahwa masyarakat saat ini tidak bodoh, sehingga bisa menentukan mana pemimpin yang mensejahterakan dan mana yang tidak.
"Sekarang masyarakat juga gak bodoh, mereka sudah cerdas, masyarakat juga bisa menilai mana masyarakat yang bisa bekerja. Mencari pemimpin nasional bukan mudah," ucap Presetyo.
Kemudian terkait pose Anies mengacungkan dua jari yang mana diketahui pose tersebut adalah pose untuk pasangan nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Menurut Prasetyo itu sah-sah saja, selama tidak menyalahi aturan.
"Silakan itu hak dia. Dia kan diusung dari Partai Gerindra dan PKS ya. Silakan saja itulah hak dia. Kalau saya mungkin aneh," imbuh Pras.
Ia pun tidak bisa memastikan apakah Anies melakukan kesalahan saat Konfernas Gerindra atau tidak.
Namun yang jelas, kedatangan Anies semalam adalah memenuhi undangan, yang mana Gerindra adalah salah satu partai pengusung saat Pilgub 2017 lalu.
"Tapi ya ini sekali lagi dia datang di tempat partai pengusung dia di Jakarta. Yang penting masyarakat Jakarta sudah bisa memilih yang terbaik lima tahun ini," kata Prasetyo.