Fahri: Tidak Mungkin Kotak Suara Kardus Dipikul Naik Turun Gunung
KPU harus menjelaskan tingkat keamanan surat suara yang berada di dalam kotak 'kardus' tersebut.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjelaskan kpada masyarakat soal penggunaan bahan dasar kardus sebagai kotak suara pada Pemilu Presiden 2019.
KPU harus menjelaskan tingkat keamanan surat suara yang berada di dalam kotak 'kardus' tersebut.
"Kardus ini sebetulnya kalau KPU mengatakan pernah dibuat dan dilakukan ya KPU harus bisa menjelaskan bahwa apa namanya memang betul ini selama ini pakai kardus yang kedua memang itu aman," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (19/12/2018).
Fahri mengatakan meski tidak pernah mendengar kasus kerusakan kotak suara seperti yang diragukan banyak pihak.
Namun ia berharap KPU merespon keraguan masyaraka terhadap kotak suara itu. Misalnya dengan hanya menggunakan kardus di TPS yang berada di kota saja.
Sementara yang berada di pelosok dengan kondisi alam yang 'keras' sebaiknya kotak suara menggunakan bahan dasar lain.
Baca: Bawaslu: Kotak Suara Pemilu dari Kardus Rawan Rusak Terpapar Air dan Terbakar
"Misalnya, kardus hanya di kota-kota besar lalu diidentifikasi, mana yang disebut kota besar dan yang tidak ada remote nya. Tapi bagaimana dengan Papua, dengan Kalimantan, pedalaman Sumatera, pedalaman Sulawesi dan lain sebagainya. Itu harus sudah teridentifikasi jenis-jenis daerah yang memang tidak mungkin kardus yang isinyanya kotak suara dipikul turun naik gunung ya gak mungkin selamat itu. Iya kan? Jangankan kardus gitu kan, koper bisa berantakan di tengah jalan karena medan yang begitu rumit," katanya.
Baca: Terkuak Habib Bahar Bin Smith Berencana Kabur dan Ganti Nama Jadi Rizal, Begini Faktanya
Intinya menurut Fahri KPU harus memiliki inovasi dalam penyelenggaraan Pemilu. Sehingga menurutnya, rakyat bisa tenang dan percaya terhadap proses demokrasi lima tahunan itu.
"Initinya sebenarnya KPU kita minta berinovasi yang tujuannya adalah menenangkan rakyat bahwa Pemilu ini akan berlangsung jujur dan adil dan tidak akan ada kecurangan. Itu sebenarnya yang penting," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.