18 Karyawan PLN Korban Tsunami Selat Sunda Masih Dirawat di RS Puri Cinere
Sebanyak 18 orang korban Tsunami Selat Sunda yang merupakan pegawai PLN masih di rawat intensif di Rumah Sakit, Senin (24/12/2018).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepala Bagian Humas RS Puri Cinere, Widya Karmadiyanti mengatakan, sebanyak 18 orang korban Tsunami Selat Sunda yang merupakan pegawai PLN masih di rawat intensif di Rumah Sakit, Senin (24/12/2018).
"Saat ini masih ada 18 orang korban yang merupakan karyawan PLN yang masih dirawat," kata Widya Karmasiyanti kepada wartawan, di RS Puri Cinere, Depok, Jawa Barat, Senin (24/12/2018).
Sebelumnya, RS Puri Cinere merawat 43 orang korban Tsunami Selat Sunda pada Minggu (23/12/2018).
Widya juga mengatakan, 25 orang korban yang telah diperbolehkan pulang lantaran kondisinya kian membaik.
"Korban yang diperbolehkan pulang kondisinya membaik. Ada salah satu korban yang terpaksa pulang lantaran istrinya menjadi korban meninggal," terang Widya.
Ia menyebut, dari 18 orang korban yang masih dirawat, ada 5 orang yang masih menjalani perawatan intensif.
Baca: Atasi Trauma, IDI Terjunkan 100 Lebih Dokter ke RS hingga Puskesmas di Pandeglang
"5 korban harus dibawa ke ruang operasi karena mengalami patah tulang," sebut Widya.
Pihak RS Puri Cinere, kata Widya, juga telah menugaskan sejumlah petugas pendampingan psikologi bagi para korban.
Dikabarkan sebelumnya, RS Puri Cinere merawat 43 orang korban tsunami setal Sunda pada Minggu (23/12/2018).
Namun, pada Senin (24/12/2018), sebagian korban telah dibolehkan pulang dan tersisa 18 orang korban.
Dari 18 orang korban, 5 orang menjalani operasi akibat patah tulang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, jumlah korban meninggal 281 orang, Luka-luka sebanyak 1.016 orang dan masih dinyatakan hilang sebanyak 57 orang.