Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fakta Terbaru Meninggalnya Herman Seventeen Akibat Tsunami Banten, Ini Kata Sang Istri

4 Fakta Terbaru Meninggalnya Herman Seventeen Akibat Tsunami Banten, Ini Kata Sang Istri hingga jenazah tiba di rumah duka, simak Selengkapnya

Penulis: Umar Agus W
Editor: Umar Agus Wijayanto
zoom-in 4 Fakta Terbaru Meninggalnya Herman Seventeen Akibat Tsunami Banten, Ini Kata Sang Istri
Tribunnews.com/Wahyu Firmansyah
Dengan menggunakan mobil ambulance Herman tiba pada pukul 00.58 WIB dan langsung disemayamkan di rumah duka komplek DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018). 

Padahal Juliana pun belum mendapatkan kabar pasti dari suaminya itu, tetapi ayahnya sudah meminta izin padanya.

"Papahnya sempat nelpon. Udah firasat mungkin, subuhnya telepon, 'Papah minta izin, kalo kak Eman udah nggak ada lagi, jenazahnya di Ternate ya?' ungkap Juliana saat ditemui Grid.ID di kediamannya, komplek DPR-RI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/12/2018).

Baca: Jadi Korban Tsunami, Bani Seventeen Tinggalkan Istri yang Sedang Hamil 3 Bulan

Namun, karena saat itu dirinya masih belum mendapatkan kabar terbaru, Uli sapaan akrab Juliana mengatakan bahwa masih ada kemungkinan sang suami selamat dari bencana nahas tersebut.

"Uli langsung bilang, 'nggak mungkin pah, Papah berdoa, kak Eman pasti selamat'. (Ayahnya menjawab) 'Enggak, sebelum kejadian papah minta izin duluan', katanya gitu," jelasnya sambil terisak.

Lantas sambil tak berdaya ia pun menyerahkan semua keputusan pada mertuanya itu dan ikhlas menerima apapun kehendak Tuhan.

"Terus Uli bilang, 'terserah Papah, Uli ikhlas, pasrah aja'. Terakhir di situ saya komunikasi sama mertua saya, udah nggak komunikasi lagi, pegang handphone aja nggak bisa," tambahnya.

Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

Berita Rekomendasi

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas