BNPB Nyatakan Tsunami di Selat Sunda Berstatus Bencana Lokal
"Jadi tetap dalam hal ini kepala daerah betul-betul berada di lapangan untuk rapat koordinasi dan mungkin pelaksanaannya," kata dia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bencana alam tsunami di kawasan sekitar Selat Sunda masih berstatus bencana kabupaten.
"Jadi status bencananya bencana Kabupaten (Pandeglang dan Lampung Selatan,-red) ditetapkan. Tidak ada wacana yang mengatakan sebagai bencana nasional," ujar Sutopo, di Kantor Graha BNPB, Selasa (25/12/2018).
Menurut dia, pemerintah daerah masih dapat menangani dan mengatasi darurat bencana tsunami Selat Sunda. Upaya ini dilakukan sampai tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Jadi tetap dalam hal ini kepala daerah betul-betul berada di lapangan untuk rapat koordinasi dan mungkin pelaksanaannya," kata dia.
Baca: Liriknya Disebut Jadi Kenyataan, Sederet Musikus Akui Kekuatan Magis Lagu Seventeen 'Kemarin'
Selama tahapan tanggap darurat hingga rehabilitasi paska bencana, dia menambahkan, pemerintah pusat tetap mendampingi dan memperkuat, baik dalam pengerahan personel, perawatan, logistik, pendanaan dan tertib administrasi.
Baca: Ekonomi Indonesia Kuartal I Tahun Depan Akan Digerakkan oleh Dana Bansos
"Ini yang terus kami lakukan," tambahnya.
Sebelumnya, terjadi tsunami di kawasan Selat Sunda, pada Jumat (21/12/2018) sekitar pukul 21.30 WIB. Insiden itu mengakibatkan 429 orang meninggal dunia.
Baca: Dituding Tak Berempati atas Duka Ifan Seventeen, Ariel Noah Heran dan Buat Pengakuan Ini
Selain mengakibatkan korban meninggal dunia, sebanyak 1.485 orang mengalami luka-luka, 154 orang masih hilang, dan 16.082 orang mengungsi. Data itu baru data sementara yang diterima dan dirilis BNPB pada Selasa 25 Desember 2018, per pukul 13.00 WIB.
Tsunami itu mengakibatkan kerusakan secara fisik. Tercatat sudah 882 unit rumah mengalami kerusakan, 73 unit penginapan meliputi hotel dan villa, hingga 1 Dermaga rusak.