Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Longsoran Terbaru Gunung Anak Krakatau Tak Terdeteksi Akibat Cuaca Vuruk

"Kalau gelombang tinggi saat ini memang menghambat kami untuk memantau langsung ke sana," kata Kristianto.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kondisi Longsoran Terbaru Gunung Anak Krakatau Tak Terdeteksi Akibat Cuaca Vuruk
Istimewa
Pemandangan erupsi lava pijar di Gunung Anak Krakatau pada malam hari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasubbid Mitigasi Bencana Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristianto mengatakan timnya tidak bisa turun langsung ke Gunung Anak Krakatau karena gelombang laut yang tinggi.

Hal itu dikatakan Kristianto saat dihubungi Tribunnews.com lewat telepon pada Selasa (25/12/2018) pukul 15.00 WIB.

"Kalau gelombang tinggi saat ini memang menghambat kami untuk memantau langsung ke sana," kata Kristianto.

Sampai saat ini pun, kata Krostianto, tidak ada nelayan atau perahu yang berani melaut karena gelombang tinggi dan angin yang cukup kencang.

Selain itu, hujan deras juga timbul tenggelam di sana.

Baca: Militansi Warga Jeneponto: Hadang Sandiaga di Tengah Jalan, Dipaksa Turun, Lalu Ini yang Terjadi

"Kadang hujan mendadak deras kadang berhenti. Tapi lumayan mendung," kata Kristianto yang kini tengah berada di pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, Carita, Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

Ia mengatakan, pihaknya biasanya melakukan pemantauan langsung ke Gunung Abak Krakatau untuk mendapat data morfologi dan titik-titik longsoran.

Baca: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Cianjur dan Sumsel, Warganet Desak BMKG Beri Penjelasan

"Pemantauan langsung yang biasanya kita cari itu data morfologi terkini. Kita perlu membuktikan area longsoran berada di mana. Itu yang paling utama," kata Kristianto.

Kristianto mengatakan kondisi Gunung Anak Krakatau relatif stabil sejak tiga hari ke belakang.

"Kalau dari kegempaan ini masih terekam gempa tremor menerus sampai 40 mili. Tapi kondisinya relatif stabil semenjak tiga hari yang lalu," kata Kristianto.

Ia mengatakan aktivitas tersebut menandakan erupsi masih berlangsung. "Itu mencirikan erupsi masih berlangsung dan masih tinggi," kata Kristianto.

Baca:  Tak Hanya Lagu 'Kemarin', Momen Ini Juga Menggambarkan Kondisi Ifan Seventeen Saat Ini

Ia juga mengatakan belum ada peningkatan status aktifitas gunung tersebut. "Masih waspada atau level 2. Belum ada peningkatan. Kepada masyarakat agar tetap tenang. Tetap mengikuti arahan dari kami untuk tidak mendekat dalam radius dua kilometer," kata Kristianto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas