Menko Puan Maharani Janjikan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda
Rombongan pertama kali mengunjungi Desa Way Muli, yang menjadi salah satu kawasan terparah terdampak tsunami Selat Sunda.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, mengunjungi korban bencana alam tsunami Selat Sunda, di Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa (25/12/2018).
Di kunjungan kerja ini Puan Maharani didampingi Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPERA Basuki Hadimoeljono dan Menkes Nila F Moeloek.
Di acara ini Puan Maharani memberikan santunan kepada empat ahli waris korban tsunami secara simbolis.
Pemerintah disebutnya, tidak akan tinggal diam terhadap peristiwa ini.
Baca: Tak Hanya Lagu 'Kemarin', Momen Ini Juga Menggambarkan Kondisi Ifan Seventeen Saat Ini
"Untuk korban meninggal, pemerintah akan memberikan santunan Rp 15 juta rupiah bagi setiap korban meninggal," kata Puan diketerangannya, Selasa (25/12/2018).
Puan menjanjikan pemerintah juga akan membantu merenovasi rumah warga yang rusak. "Rumah warga yang ada di pinggir pantai nantinya juga akan direlokasi. Pemerintah akan membangun rumah yang lokasinya nanti ditentukan oleh Pemerintah Daerah," tegasnya.
Secara simbolis, Menko Puan memberikan bantuan sosial kepada para pengungsi.
Baca: Kondisi Longsoran Terbaru Gunung Anak Krakatau Tak Terdeteksi Akibat Cuaca Vuruk
Di acara ini Menteri Puan Maharani didampingi Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto dan Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi.
Rombongan pertama kali mengunjungi Desa Way Muli, yang menjadi salah satu kawasan terparah terdampak tsunami Selat Sunda.
Baca: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Cianjur dan Sumsel, Warganet Desak BMKG Beri Penjelasan
Banyak bangunan rumah, fasilitas umum dan sosial yang hancur terkena gelombang tsunami.
Setelah dari Desa Way Muli, Menko Puan melanjutkan kunjungannya di Desa Cugung, di mana menjadi tempat mengungsi karena berada di perbukitan.
Baca: Perjuangan Hidup-Mati Willy Siska Selamatkan 2 Anak di Papan Kayu Saat Tsunami Menerjang Anyer
"Pemerintah akan segera melakukan penanganan dampak bencana, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar hingga pemulihan," tutur Puan.
Hingga hari ini tercatat, korban di Lampung Selatan, sebanyak 110 orang meninggal dunia, 279 orang luka-luka dirawat di RSUD.
Untuk rumah sebesar 302 rusak berat dan 1.200 rusak ringan. Terdapat 3 lokasi yang menjadi prioritas penanganan yaitu wilayah Way Muli, Kunjir dan Bom. Sementara, data terbaru total jumlah warga yang mengungsi mencapai sekitar 1.300 orang.