4 Fakta Terbaru Pasca Tsunami Banten, Penjelasan BMKG dan Kemendagri hingga Keluarga Aa Jimmy
4 Fakta Terbaru Pasca Tsunami Banten, Penjelasan BMKG dan Kemendagri hingga Keluarga Aa Jimmy, Simak beritanya berikut ini
Penulis: Umar Agus W
Editor: Umar Agus Wijayanto
4 Fakta Terbaru Pasca Tsunami Banten, Penjelasan BMKG dan Kemendagri hingga Keluarga Aa Jimmy
TRIBUNNEWS.COM - 4 hari pasca tsunami di Banten tentu masih meninggalkan luka yang mendalam.
Tribunnews mencoba merangkum fakta terbaru pasca Tsunami di Banten tersebut.
Tepat pada hari Rabu (26/12/2018) ini BMKG mengimbau masyarakat menjauhi pesisir pantai di sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter sampai 1 kilometer.
Hal itu dikarenakan aktifitas tremor Gunung Anak Krakatau, serta kondisi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
Selain itu terkait korban pasca tsunami Kemendagri juga akan menyiapkan tim untuk membaantu ungkap identitas korban Tsunami di Banten dan Lampung,
Berikut ini Kumpulan fakta terbaru pasca tsunami di Banten:
1.Kemendagri Siapkan Tim
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan menyiapkan tim untuk membantu mengungkap identitas korban bencana alam tsunami Selat Sunda.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut, personel yang akan tergabung dalam tim tersebut melibatkan Dukcapil Kemendagri Pusat maupun Daerah di Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang.
"Saat ini Dinas Dukcapil Serang maupun Pandeglang telah siaga di kantor dan sebagian sudah ada di lapangan," ungkapnya, Selasa (25/12/2018) saat mengutip dari Tribunnews Jakarta.
Baca: Pantau Gunung Anak Krakatau, Kaca Pesawat Tim BMKG Sempat Terkena Abu Vulkanik
Tjahjo Kumolo mengungkapkan, tugas pokok dari Tim Dukcapil Pusat adalah mengamankan jaringan dan akses biometrik untuk kepentingan identifikasi para korban di lapangan.
Selain itu, tim juga akan menangani masalah penerbitan dokumen kependudukan yang hilang akibat bencana sebagai layanan dasar administrasi kependudukan bagi masyarakat yang tertimpa musibah.
"Posko Kemendagri dan pemerintah daerah setempat juga memberikan bantuan berupa makanan kue kering, mie instan, telor, susu kental, dan bahan pokok lainnya sebagai kebutuhan pokok masyarakat yang tertimpa musibah saat ini", ujar dia.
2.BMKG Naikkan Sensitivitas Enam Sensor
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya telah menaikan sensitifitas enam sensor yang dapar merekam aktifitas tektonik yang berada di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Tiga dari enam sensor tersebut berada di Lampung dan tiga lainnya berada di Pulau Jawa.
Enam sensor itu sebelumnya merupakan sensor yang biasa digunakan untuk merekam getaran yang berasal dari gempa bumi.
Namun kini enam sensor itu telah dinaikan sensitifitasnya sehingga dapat merekam getaran yang sifatnya lebih halus di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Baca: BREAKING NEWS! Lagi, Suara Dentuman Misterius Terdengar di Kayuagung, Sumatera Selatan
Itu karena getaran yang lebih halus dikhawatirkan dapat mengguncang dan menggoyang tebing kawah Gunung Anak Krakatau.
"Dan justru getaran itulah yang dikhawatirkan dapat merapuhkan mengguncang, menggoyang tebing kawah, dan akhirnya dikhawatirkan bisa longsor," kata Dwikorita di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (25/12/2018).
Meski badan Geologi memiliki sensor yang khusus dapat merekam getaran halus di sekitar Gunung Anak Krakatau, namun ia mengatakan enam sensor yang telah disesuaikan itu untuk membantu pemantauan.
"Meskipun badan geologi mempunyai sensor sendiri yang saat ini masih bekerja di salah satu dari tiga pulau tadi yang khusus merekam getaran vulkanik. Sehingga kami mengkombinasikan getaran yang kami pantau dengan badan geologi," kata Dwikorita.
3.BMKG Imbau Masyarakat Hindari Pesisir Pantai
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat menjauhi pesisir pantai di sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter sampai 1 kilometer.
Hal itu dikarenakan aktifitas tremor Gunung Anak Krakatau, serta kondisi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
"Karena seluruh kondisi tersebut dapat mengakibatkan longsor tebing kawah ke laut dan berpotensi memicu tsunami, seperti hipotesa yang disampaikan pada tanggal 22 Desember 2018 yang lalu," kata Dwikorita di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (25/12/2018).
Ia menjelaskan, secara umum kondisi cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau diprakirakan hujan ringan hingga sedang pada malam hingga dini hari nanti.
Angin permukaan umumnya bertiup dari arah barat daya hingga barat dengan kecepatan antara 5-35 km/jam.
Sedangkan untuk esok hari Rabu (26/12/2018) berpotensi hujan sedang hingga lebat pada pagi hingga sore hari dan pada malam hingga dini hari umumnya berawan dan hujan ringan.
Baca: Kiprah Singkat Grup Band Seventeen sebelum Menjadi Korban Tsunami Banten, Ganti Personil & Takdirnya
Arah angin dari barat daya-barat, namun kecepatan angin permukaan relatif menurun dibanding hari sebelumnya, dengan angin maksimum dapat mencapai 20-25 km/jam.
Untuk kondisi ketinggian gelombang laut di sekitar Anak Gunung Krakatau malam ini diprakirakan antara 0.75 - 1.5 m, sedangkan pada pagi hingga siang hari esok antara 0.75 - 2.0 m, dan pada siang hingga malam hari diprakirakan ketinggian gelombang berkisar antara 0.75 - 1.25 m.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memantau perkembangan informasi dari sumber-sumber resmi.
"Mohon tetap terus memantau perkembangan informasi kami melalui situs, media sosial ataupun aplikasi mobile Infobmkg serta aplikasi mobile Magma Indonesia dari Badan Geologi, agar tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan," kata Diwkorita.
4. Dua Anak Aa Jimmy Belum di Temukan
Kabar dua anak Heriyanto atau yang akrab disapa Aa Jimmy yang hilang masih ditunggu oleh pihak keluarga. Pencarian anak Aa Jimmy masih terus dilakukan.
Pasca pemakaman AA Jimmi dan istri pihak keluarga belum menerima kabar lagi baik dari tim pencari maupun dari manajemen dan relawan Wali yang diketahui ikut dalam pencarian.
Adik ipar Aa Jimmy, Lita Nurulita (32), mengatakan, hingga Selasa (25/12/2018) siang, pihak keluarga belum menerima kabar apapun.
Baca: Lirik Lagu & Chord atau Kunci Gitar Kemarin Milik Seventeen yang Viral Setelah Tsunami Banten
"Belum ada kabar tentang anak Aa yang hilang, masih dalam pencarian," ujar Lita, saat dihubungi, Selasa (25/12/2018) petang.
Lita mengatakan, Titin Fatimah (61), ibunya juga tak henti berdoa bersama semua keluarga agar anak Aa Jimmy yang hilang segera ditemukan. "Kondisi ibu sedang sakit, jadi ia menyerahkan kepada saya kalau ada pertanyaan dari wartawan," kata Lita.
Lita mengatakan, sepengetahuannya jika ada acara manggung biasanya AA Jimmy tak bersama keluarga. "Namun kemarin memang acara keluarga dan pihak dari pengundang juga memperbolehkan untuk membawa keluarga," kata Lita.
Ia mengatakan, keluarga Aa Jimmy baru tiga tahun tinggal di Cianjur. Sebelumnya keluarga AA Jimmy sempat tinggal di Bandung dan Jakarta.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)