Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KKP Akan Membuka Bengkel Mobile untuk Memperbaiki Perahu Nelayan yang Rusak Akibat Tsunami

KKP akan melakukan pendataan kebutuhan lembaga Kelautan dan Perikanan yang terdampak tsunami Selat Sunda, khususnya di kawasan Lampung.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in KKP Akan Membuka Bengkel Mobile untuk Memperbaiki Perahu Nelayan yang Rusak Akibat Tsunami
Tribunnews/JEPRIMA
Suasana dampak tsunami selat sunda di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018). Di perkampungan nelayan itu tampak rumah-rumah penduduk hancur dan perahu-perahu nelayan pun berserakan di segala penjuru. (Tribunnews/Jeprima) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina mengatakan KKP akan melakukan pendataan kebutuhan lembaga Kelautan dan Perikanan yang terdampak tsunami Selat Sunda, khususnya di kawasan Lampung.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat Lampung saat dirinya melakukan kunjungan ke lokasi terdampak.

Satu diantara banyak kebutuhan yang harus direhabilitasi KKP adalah, penyediaan perahu untuk para nelayan.

Baca: Sekjen Kemendikbud: Zonasi Pendidikan sebagai Upaya Pemerintah Capai Pemerataan Pendidikan

Karena itu, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) akan mencoba menangani permasalahan tersebut.

"Di daerah Lampung ini misalnya, banyak perahu-perahu yang rusak, teman-teman DJPT (Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap) akan mencoba bergerak untuk membuka bengkel kapal mobile," ujar Rina, Selasa (25/12/2018).

KKP pun siap membuka bengkel kapal secara mobile sehingga para nelayan yang kapalnya rusak bisa mendapatkan bantuan secara cepat.

Baca: Ajukan Banding, Hukuman Mantan Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif Diperberat Jadi 7 Tahun

BERITA TERKAIT

"Sehingga bisa membantu memperbaiki kapal-kapal dan perahu-perahu yang ada, untuk bisa melaut kembali," kata Rina.

Selain itu, bantuan lainnya yang akan dikerahkan KKP adalah pengerahan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB).

DJPB nantinya akan membantu para pembudidaya pesisir Lampung, untuk kembali membangun hatchery atau tempat pembibitan yang rusak akibat tsunami.

"Kemudian kita juga bisa melihat apa yang bisa dibantu oleh teman-teman DJPB (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya) terhadap pembudidaya-pembudidaya yang hatchery rusak di sekitar Lampung," jelas Rina.

Baca: Isak Tangis Pecah saat Wali Kota Singkawang Antar Bibi Ifan Seventeen Menuju Liang Lahat

Rina menambahkan, KKP juga akan mengirimkan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (DJPDS) untuk memberikan bantuan logistik seperti ikan segar dan ikan kaleng.

Hal itu agar asupan gizi kepada masyarakat yang terdampak tetap terjaga, meskipun mereka tengah berada di lokasi pengungsian.

"Di sisi lain, akan ada bantuan-bantuan juga dari PDS (Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan), ikan segar, ikan kaleng, untuk membantu masyarakat setempat mendapatkan konsumsi yang layak dan kualitasnya bagus dari KKP,” tegas Rina.

Perlu diketahui, sebanyak 55 kepala keluarga (KK) yang menghuni wilayah Desa Way Muli, Lampung Selatan, ikut terkena dampak tsunami.

Dua warga dilaporkan tewas, sementara itu sebagian besar tempat tinggal mereka mengalami kerusakan.

Perahu dayung maupun perahu mesin, serta jaring yang selama ini menjadi penunjang mata pencaharian mereka juga rusak dan hanyut terbawa tsunami.

Instalasi Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Way Muli juga terdampak dan mengalami kerusakan pada bangunan dan fasilitasnya.

Di kawasan Way Muli, KKP telah menyalurkan bantuan logistik berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian dan selimut.

Serta perlengkapan bayi yakni diapers atau popok yang diserahkan langsung kepada Ketua RT setempat, tokoh masyarakat, dan warga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas