Korban Tsunami: Alhamdulillah, Baru Hari Ini Saya Lihat Matahari
Suasana begitu haru di atas KRI Torani 860 saat melakukan evakuasi di Pulau Sebuku, Lampung Selatan, Jumat (28/12/2018) malam.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
Kini, ia berharap KRI Torani dapat mengantarkannya ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung agar ia dan keluarga dapat segera berpindah sementara waktu ke rumah keluarga. Dia pun mengaku kapok tinggal di Pulau untuk waktu dekat ini.
"Kalau bicara kapok, ya kapok. Saya masih sangat kebayang-bayang ombak setinggi itu hancurkan rumah saya. Entah kalau satu atau dua bulan lagi," lanjutnya.
Ia pun harus meninggalkan kambing dan ayam peliharaannya di Pulau Sebuku, serta mata pencahariannya di kebun. "Semua saya tinggalkan. Sudah yang penting selamat semua," jelasnya.
Kekurangan Bantuan Kesehatan
Warga Pulau Sebuku lainnya, Rom mengaku setidaknya sudah tiga kali bantuan datang ke tempatnya, hanya saja, tidak ada satupun yang membawa obat-obatan.
Sebagian besar hanya membawa air mineral, mie instan dan beras. Sementara warga juga membutuhkan obat-obatan dan bantuan medis.
"Kalau sembako, aman lah. Kami butuh obat. Semua obat lah harus dikirim. Kami sama sekali tidak ada obat di sana banyak yang masih sakit," tukasnya.
Meski demikian, masih tersisa sekitar 30 orang yang masih bertahan di Pulau Sebuku untuk memperbaiki kondisi rumah. Terpenting bagi mereka, saat ini warga yang sakit sudah dievakuasi dan mendapatkan pengobatan yang baik.
"Ada dua orang sudah tidak bisa jalan. Sekarang sudah dievakuasi. Kami berharap ada yang mau bangun posko di Pulau, kalau tidak ada yang penting ada obat yang masuk," urai Rom.
Kapten Kapal KRI Torani 860, Mayor Laut Agus Daryanto mengatakan pihaknya selain melakukan evakuasi terhadap warga yang ingin mengungsi, juga memberikan sejumlah bantuan yang diberikan oleh pihak TNI dan Pemerintah Daerah Lampung Selatan.
"Pada kesempatan ini, kami melakukan evakuasi warga Pulau Sebuku dan juga memberikan sejumlah bantuan, termasuk obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang masih bertahan," jelasnya.
Hal ini, kata dia, sebagai salah satu tugas mereka yang masuk dalam Satgas SAR dan distribusi bencana Tsunami Banten dan Lampung.
"Sejauh ini berjalan dengan baik. Masyarakat yang ingin mengungsi akan kami antarkan ke pelabuhan terdekat. Sementara mereka yang masih bertahan, akan kami kirimkan bantuan," imbuh Agus.
Sejauh ini, data yang dimiliki Tribun, masih terdapat 21 orang bertahan di Pulau Sebuku, Lampung Selatan dari total 80 orang yang tersisa hingga H+6 kejadian Tsunami. Sementara 60 orang lainnya, termasuk anak kecil, dievakuasi menggunakan KRI Torani 860.(ryo)