PVMBG: Curah Hujan Tinggi dan Lereng Terjal Menyerap Air Diduga Jadi Penyebab Longsor di Cisolok
"Lokasi bencana berada pada ketinggian lebih dari 650-800 meter diatas permukaan laut. Di sebelahnya terdapat alur sungai kecil."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa longsor yang terjadi di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnasari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (31/12/2018) petang, adalah jenis gerakan tanah, yang diperkirakan berupa longsoran rombakan.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, dalam keterangan tertulisnya memperkirakan, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gerakan tanah di wilayah tersebut, yakni karena hujan dengan intensitas tinggi yang turun sebelum kejadian gerakan tanah, kemiringan lereng terjal, dan material penyusun lereng yang bersifat poros dan mudah menyerap air.
Menurutnya, morfologi daerah bencana adalah perbukitan dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal.
"Lokasi bencana berada pada ketinggian lebih dari 650-800 meter diatas permukaan laut. Di sebelahnya terdapat alur sungai kecil," ujarnya seperti dikutip Kompas.com.
Baca: Presiden Diumumkan Akan Melantik Kepala BNPB yang Baru Pagi Ini, Mendadak Dibatalkan, Ada Apa?
Kasbani mengatakan, berdasarkan Peta Geologi Lembar Sukabumi, Jawa, daerah bencana disusun oleh satuan breksi tapos, breksi gunungapi, dan aglomerate. Berdasarkan Peta Potensi Terjadi Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, bulan Desember 2018 (PVMBG), daerah bencana sebagian besar masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah-tinggi.
Baca: Letjen Doni Monardo Sempat Disebut-sebut Akan Dilantik, Siapakah Dia?
"Artinya daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," katanya.
Baca: Sederet Fakta Anggota Brimob Tewas Dibacok di Jalan, Polri Ingatkan Jangan Ada Balas Dendam
Tinggal Atap Rumah yang Terlihat
* Longsor terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sirnasari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (31/12/2018) sekitar pukul 18.00 WIB,
* Hingga Selasa malam, telah ditemukan 16 jenazah. Adapun 19 orang lagi masih dicari, diduga tertimbun longsoran.
* Selasa sore evakuasi dihentikan karena cuaca. Sore itu hujan mengguyur lokasi longsor.
* Batu seukuran rumah masih terlihat bergeletakan tertutup lumpur.
* Di area longsoran terlihat beberapa atap rumah yang terkubur dan sebagian lagi tinggal hamparan tanah.
* Kondisi jalan yang curam menuju kampung membuat aparat kepolisian sempat menutup akses jalan untuk umum.
* Untuk menuju lokasi kejadian harus berjalan kaki mendaki bukit dan menuruni lembah sejauh lima kilometer.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.