Politikus Muda PDIP Ini Skak Andi Arief soal Hoaks Kertas Suara
Setelah KPU membongkar bahwa tak benar ada kertas suara di dalam 7 kontainer di Tanjung Priok, Andi Arief berusaha 'ngeles'.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan, Ramond Dony Adam, bereaksi terhadap pernyataan Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang menyerang membabi buta setelah ketahuan menyebar hoaks tentang kontainer berisi kertas suara pemilu.
Setelah KPU membongkar bahwa tak benar ada kertas suara di dalam 7 kontainer di Tanjung Priok, Andi Arief berusaha 'ngeles'.
Bahkan di salah satu pernyataannya, Andi Arief menyerang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dengan menyebutnya 'buta'.
Menurut Dony, sapaan akrab caleg PDIP untuk provinsi Aceh dapil 1 itu, Andi Arief terkesan berusaha menjadikan isu kontainer kertas suara itu untuk mengalihkan suatu masalah besar.
Yakni isu tes membaca Alquran dari Ikatan Dai Aceh, yang dihindari Prabowo-Sandiaga.
"Saya rasa dia sedang mencoba mengalihkan isu tes baca Alquran agar bergeser ke isu kontainer yang berisikan kertas suara," kata Dony, Kamis (3/1/2019) malam.
Baca: Andi Arief Dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Relawan Jokowi
Sebab, baginya, Andi Arief tak ada urusan dengan kertas suara.
Dony pun mengingatkan pemilu 2009 dimana saat itu, PD berhasil mendongkrak suara sampai 300 persen.
Banyak pengamat dan akademisi yang sampai sekarang menilai bahwa pemilu 2009 diduga penuh dengan kecurangan yang dikemas sedemikian rupa.
"Saya yakin dia sedang berhalusinasi dengan masa lalunya. Ini sama saja seperti memercik air di dulang, terkena muka sendiri," ucap Dony.
Dony menyatakan bahwa daripada menyebar hoaks, jauh lebih baik Andi Arief memikirkan bagaimana cara menaikkan elektabilitas partainya dengan cara yang benar.
Kalaupun bicara di ranah publik seperti media sosial, seharusnya Andi menyampaikan hal positif.
"Mari membangun politik yang berkeadaban dengan penuh kegembiraan, jangan malah ciptakan politik dengan cara yang bisa melanggar hukum," kata dia.
Sebagai generasi muda, Dony menilai cara-cara Andi Arief demikian justru mengarahkan negara ke gerbang kehancuran.
Jangan sampai karena tak lagi di lingkaran kekuasaan, ada pihak yang menghalalkan segala cara, termasuk menyebar hoaks, untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah.
"Cara demikian tak elegan, tak sesuai aturan dan demokrasi yang berlaku, cenderung asal-asalan," tandasnya.