Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelapor Andi Arief Dicecar 20 Pertanyaan Selama 3,5 Jam di Bareskrim Polri

Pantauan Tribunnews.com, empat orang itu selesai diperiksa sekira pukul 17.00 WIB.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pelapor Andi Arief Dicecar 20 Pertanyaan Selama 3,5 Jam di Bareskrim Polri
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Hendra (kiri), pelapor Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief dalam kasus hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hendra, pelapor Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terkait hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, mendatangi Bareskrim Siber Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).

Pria berkacamata ini datang sekira pukul 13.30 WIB, didampingi oleh tiga orang yang juga berasal dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Salah satu yang mendampingi Hendra adalah Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf Bidang Advokasi dan Hukum, Ade Irfan Pulungan. Sementara 2 orang lainnya adalah saksi.

Hendra datang untuk memenuhi undangan dan panggilan tim penyidik Siber, untuk diperiksa dan memberikan berita acara pemeriksaan (BAP).

Baca: Tim Jokowi-Maruf Minta Polisi Ungkap Siapa Dalang Pembuat Hoaks Surat Suara Tercoblos

Pantauan Tribunnews.com, empat orang itu selesai diperiksa sekira pukul 17.00 WIB.

Ade Irfan mengatakan dirinya hanya mendampingi sang pelapor dalam hal ini.

"Kami, yaitu pelapor, Saudara Hendra, saya selaku Direktur Hukum dan Advokasi TKN, tadi mendampingi pelapor Saudara Hendra Setiawan dan dua orang saksi, Pasang Haro Rajagukguk dan Tangguh Setiawan. Sudah di-BAP dan diperiksa oleh tim penyidik Cyber Crime Mabes Polri," ujar Ade Irfan di Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, Hendra yang mengenakan kemeja batik warna biru, mengaku dicecar sekira 20 pertanyaan oleh penyidik.

Ia menjelaskan pertanyaan yang diajukan lebih kepada kerugian yang diderita kubu petahana terkait hoaks ini.

Terutama, kata dia, karena cuitan di Twitter dari Andi Arief.

"(Pertanyaan penyidik) lebih menjurus apa kerugian tweet Andi Arief dan apa kerugian adanya rekaman itu terhadap paslon 01," jelasnya.

Hendra sendiri menegaskan hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos itu merugikan pasangan Jokowi-Ma'ruf dari sisi elektabilitas.

"Kemudian kami menerangkan bahwa berita itu sudah viral, berita bahwa tujuh kontainer yang mencoblos paslon 01 itu menyebar ke mana-mana. Itu tentunya merugikan paslon kami yang kami dukung, elektabilitasnya," kata Hendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas