Sejumlah Teror yang Dialami Pimpinan, Penyidik, dan Pegawai KPK
botol berisi spirtus dengan sumbu, mirip bom molotov, ditemukan di depan garasi sebuah rumah di Jalan Kalibata Selatan No 42C, Kalibata, Pancoraan
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar juga pernah mendapatkan teror pada 2014 lalu. Saat itu beredar sebuah foto mirip dengan wajahnya bersama dengan wanita muda mirip Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira Wirayanti. Namun Antasari langsung membantah kabar itu.
"Itu hanya gosip untuk mengkriminalisasi saya," katanya.
Antasari mengatakan bahwa teror merupakan hal yang sudah sering dialami oleh penyidik KPK. Ia bahkan mengatakan teror sudah seperti sarapan pagi.
"Sering lah (teror terjadi). Kalau bagi KPK itu sudah seperti sarapan pagi sebenarnya," ungkapnya.
6. Teror Dwi Samayo
Penabrakan 'salah orang' terjadi pada 2011.
Serangan itu sebenarnya ditujukan kepada Novel.
Waktu itu Novel sedang menangani kasus cek pelawat.
Dia selamat karena penabraknya salah mengidentifikasi target.
Yang jadi korban adalah Dwi Samayo, juga penyidik KPK.
Sekilas Dwi memang mirip Novel.
Malam itu Dwi, yang menunggang sepeda motor, ditabrak dari belakang oleh sebuah mobil tak jauh dari kantor KPK.
Dia lalu dibawa ke rumah sakit dengan kaki retak.
Novel luput dari serangan karena pulang sepuluh menit sebelumnya lewat gerbang yang sama dengan Dwi.
7. Teror Penculikan Pegawai KPK
Novel Baswedan mengatakan masih banyak serangan yang dialami pegawai KPK dan belum diketahui publik.
Dia menyebutkan rumah perlindungan (safe house) KPK pernah diserbu tanpa aturan hukum. Pegawai KPK juga pernah diculik.
Selain itu, Novel melanjutkan, rumah penyidik pernah diteror dengan bom palsu.
Penyidik juga ada yang pernah diancam dibunuh. Ia mengatakan aktor di balik serangan tersebut belum pernah diungkap.
"Banyak lagi hal-hal lain," ucapnya.