Lacak Pelaku Teror Pimpinan KPK, Polisi Periksa Sidik Jari yang Menempel di Bom Palsu dan Molotov
Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan satu upaya yang dilakukan pihaknya mengungkap kasus tersebut dengan memeriksa sidik jari.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri masih terus mencari pelaku teror terhadap kediaman dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan satu upaya yang dilakukan pihaknya mengungkap kasus tersebut dengan memeriksa sidik jari.
Tim Inafis disebutnya akan memeriksa setiap sidik jari yang ditemukan pada benda mirip bom pipa di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo dan botol (bom molotov) di kediaman Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.
Baca: Presiden Nge-vlog Bareng Agnez Mo, Bicara Mimpi Generasi Muda
"Akan memeriksa sidik jari baik yang ditemukan di paralon maupun yang di tas. Akan didalami siapa aja yang pernah megang barang itu," ujar Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).
"Yang diketemukan di botol, yang masih dan sisa-sisa botol (juga) akan dianalisa kembali," sambung dia.
Dengan pemeriksaan sidik jari, ia menilai kepolisian akan dapat lebih mudah mengidentifikasi pelaku teror tersebut.
Apalagi, kata mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu, jika sidik jari pelaku terdaftar di Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.
Baca: Menteri Tenaga Kerja Jepang Minta Maaf Salah Hitung Gaji, Kekurangan Pembayaran 56,75 Miliar Yen
Menurutnya, hal itu akan mempercepat aparat penegak hukum untuk mengidentifikasi pelaku.
"Dari sidik jari diidentifikasi siapa aja yang pernah megang botol itu. Kalau di sidik jari orang itu punya KTP elektronik, itu langsung terkoneksi dan langsung berhasil diidentifikasi," jelasnya.
Selain itu, jenderal bintang satu itu juga menegaskan pihaknya sedang membuat sketsa wajah diduga pelaku teror kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat.
Sketsa wajah itu, kata dia, dibuat berdasarkan keterangan saksi yang berprofesi sebagai tukang bubur. Tukang bubur itu sempat berinteraksi dan ditanya oleh terduga pelaku terkait kediaman RT.
Baca: Fenomena Baru di Aceh, Ramai-ramai Bikin Paspor untuk Pergi ke Jakarta
"Khusus (saksi) untuk penjual bubur, dari Inafis (Polri) akan memanggil ahli sketsa wajah, karena keterangan yang bersangkutan sebelum kejadian itu ada orang yang sempat menanyakan rumah pak RT," katanya.
Sebelumnya, ditemukan benda mirip bom pipa di rumah Ketua KPK Agus Raharjo di Bekasi, Jawa Barat, dan rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Kalibata dilemparan bom molotov, Rabu (9/1/2019) dini hari.