Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Charles Honoris Sindir Prabowo: Lucu, Pelaku Masa Lalu Teriak Jangan Intelin

Ibu Megawati Soekarnoputri, seorang perempuan yang sudah ‘kenyang’ dinteli dan dibatasi ruang geraknya karena menjadi oposan Soeharto,

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Charles Honoris Sindir Prabowo: Lucu, Pelaku Masa Lalu Teriak Jangan Intelin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris mengkritisi pidato yang disampaikan calon presiden Prabowo Subianto, Senin (14/2019) malam. Charles menyebut pidato Prabowo mengandung banyak ilusi yang dipengaruhi oleh sejarah masa lalunya.

Salah satunya terkait pernyataan bahwa intelijen negara. Charles kemudian mengutip pidato Prabowo, jangan intelin mantan Presiden, mantan Ketua MPR RI dan mantan-mantan yang dia sebut lainnya.

Baca: Pencipta Geram Lagu Jogja Istimewa Dicatut Pendukung Prabowo Tanpa Izin, Rio Dewanto Respon Begini

"Prabowo seharusnya paham bahwa intelijen negara saat ini tidak seperti era Soeharto, dimana dia sebagai salah satu petinggi ABRI sekaligus menantu presiden, menjadi bagian di dalamnya. Sejarah mencatat, di era mertuanya, Prabowo bukan hanya telah menginteli, tetapi juga terbukti bertanggung jawab terhadap penculikan para aktivis yang sebagian masih hilang hingga sekarang," sindir Charles.

Ibu Megawati Soekarnoputri, seorang perempuan yang sudah ‘kenyang’ dinteli dan dibatasi ruang geraknya karena menjadi oposan Soeharto, saja tidak pernah teriak-teriak tentang apa yang beliau derita saat itu," kata dia.

Baca: Fahri Hamzah Anggap Pidato Prabowo Gagal

Ada seorang jenderal yang justru pernah menjadi pelaku pada rezim otoriter dulu, sekarang malah berteriak-teriak “jangan intelin” rekan-rekannya, yang sebagiannya juga adalah jenderal. Ini kan lucu. Terlebih Prabowo tidak menunjukkan bukti apa-apa bahwa rekan-rekannya itu telah diinteli," ujarnya lagi.

Ia berharap, Prabowo mengingat saat ini yang sudah berada di era reformasi dan eranya keterbukaan. Setiap orang yang merasa diinteli, lanjutnya bisa menempuh jalur hukum jika mendapat perlakuan sewenang-wenang atau tidak sesuai prosedur oleh aparat negara.

"Prabowo kan juga punya fraksi di DPR, yang bisa melakukan pengawasan terhadap kerja-kerja aparat negara. Jadi jangan dibayangkan sekarang seperti era Orba dulu, di mana presiden dan menantu kompak membungkam suara-suara kritis," sindir Charles lagi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas