Prabowo Singgung Intelijen yang Memata-matai Mantan Presiden
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung soal intelijen yang memata-matai mantan presiden.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung soal intelijen yang memata-matai mantan presiden.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato bertema ' Indonesia Menang' di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Awalnya, Prabowo bicara soal keharusan bagi Indonesia untuk memiliki penegak hukum dan aparat yang unggul dan jujur, baik dari unsur hakim, jaksa, polisi, hingga intelijen.
"Kita butuh Intel yang unggul dan setia pada bangsa dan negara," kata Prabowo.
"Intelijen itu intelin musuh negara, jangan intelin mantan Presiden Indonesia," tambah mantan Danjen Kopassus ini.
Baca: Tim Jokowi Ingatkan Ancaman Denda dan Pidana Jika Prabowo Mundur dari Pemilihan Presiden
Selain kepada mantan presiden, Prabowo juga menyinggung Intel yang memata-matai tokoh-tokoh lain.
"Jangan intelin mantan ketua MPR. Jangan intelin anaknya proklamator. Jangan intelin mantan panglima, jangan intelin ulama besar kita," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Terakhir, sebagai purnawirawan TNI, Prabowo pun menitipkan pesan kepada para perwira yang masih aktif, baik di Polri, TNI, Intelijen.
Ia meminta mereka untuk bekerja bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya beri saran sebagai kakakmu, sebagai seniormu. Mari kita ingat sumpah kita untuk bela seluruh rakyat. kita harus kerja untuk seluruh rakyat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo: Inteli Musuh Negara, Jangan Inteli Mantan Presiden"
Penulis : Ihsanuddin