Lima Bencana Alam di Indonesia yang Berdampak Terhadap Sektor Pariwisata
Sutopo Purwo Nugroho merilis lima kejadian bencana alam yang berdampak terhadap industri pariwisata dalam rentang waktu 2010 hingga 2018.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Bencana tersebut juga menyebabkan efek domino berupa pembatalan kunjungan wisatawan hingga 10 persen.
Sebelum dilanda tsunami, tingkat hunian atau okupansi hotel dan penginapan di kawasan wisata Anyer, Carita, dan Tanjung Lesung mencapai 80–90 persen.
Ia mengatakan hal tersebut harus menjadi pembelajaran bagi semua warga Indonesia.
Menurutnya, baik mitigasi struktural dan non struktural di kawasan pariwisata masih sangat minim.
Sutopo pun menilai, mitigasi bencana harus ditempatkan menjadi satu prioritas dalam pembangunan sektor pariwisata.
Ia juga mengatakan, mitigasi dan pengurangan risiko bencana hendaknya ditempatkan sebagai investasi dalam pembangunan pariwisata itu sendiri.
"Sebab, dalam proses pembangunan setiap 1 US$ yang diivestasikan untuk pengurangan risiko bencana maka dapat mengurangi kerugian akibat bencana sebesar 7-40 US$. Penataan ruang dan pembangunan kawasan pariwisata hendaknya memperhatikan peta rawan bencana sehingga sejak perencanaan hingga operasional dari pariwisata itu sendiri selalu mengkaitkan dengan ancaman bencana yang ada," kata Sutopo dalam rilisnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.