Badan Geologi Kementerian ESDM Siapkan Strategi Mitigasi Gunung Anak Krakatau
strategi yang kini tengah disiapkan lembaganya adalah melengkapi peralatan yang bisa menunjang pemantauan aktivitas vulkanologi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan proses mitigasi bencana pasca gempa disusul tsunami yang melanda Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu.
Ia menjelaskan bahwa strategi yang kini tengah disiapkan lembaganya adalah melengkapi peralatan yang bisa menunjang pemantauan aktivitas vulkanologi Gunung Anak Krakatau (GAK).
Seperti yang disampaikannya saat menghadiri acara Geoseminar bertajuk 'Strategi Mitigasi Gunung Anak Krakatau di Kawasan Selat Sunda' yang digelar Kementerian ESDM.
"Strategi selanjutnya adalah dengan melengkapi peralatan pemantauan berupa peralatan kegempaan, deformasi dan kamera CCTV," ujar Rudy, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).
Ia mengatakan bahwa peralatan penunjang mitigasi tersebut akan diletakkan di 3 pulau yang mengelilingi GAK.
Baca: Ini Perjalanan BTP sejak Terjerat Penodaan Agama
"Peralatan tersebut akan dipasang di sekitar Gunungapi Anak Krakatau, yaitu di Pulau Panjang, Pulau Rakata, dan Pulau Senung," kata Rudy.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memasang alat pemantau kestabilan lereng, jika aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai memasuki masa normal.
"Selanjutnya pada saat aktivitas Gunung Anak Krakatau kembali normal, akan dipasang alat pemantau kestabilan lereng di tubuh Gunungapi Anak Krakatau," kata Rudy.
Perlu diketahui, status terkini Gunung Anak Krakatau masih pada level III.