Pengamat Menilai Kunjungan Kiai Ma'ruf di Mataraman Tak Naikan Elektabilitas
ehadiran Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin ke wilayah Mataraman dinilai tak akan banyak meningkatkan elektabilitas
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kehadiran Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin ke wilayah Mataraman dinilai tak akan banyak meningkatkan elektabilitas kandidat yang berpasangan dengan Calon Presiden, Joko Widodo ini.
Sebab, elektabilitas paslon yang diusung koalisi sembilan partai ini cukup tinggi di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Surabaya Survei Centre (SSC), Mochtar W Oetomo.
"Kunjungan beliau sepertinya tak akan signifikan mengangkat elektabilitas beliau di sana," kata Mochtar kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (22/1/2019).
Ia menjelaskan, survei Jokowi-Ma'ruf di wilayah dengan basis nasionalis yang cukup kuat seperti Mataraman cenderung telah dimenangkan.
Mengutip hasil survei SSC misalnya, Jokowi-Ma'ruf mendapat 59,1 persen di wilayah tersebut.
Dibanding berkunjung ke Mataraman, seharusnya Kiai Ma'ruf menguatkan basis pendukungnya di wilayah Madura hingga tapal kuda.
Di Madura, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menjadi rival Jokowi-Ma'ruf Amin unggul telak 53,6 persen.
Sementara di tapal kuda, meski Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 52,2 persen, masih ada angka undecided voter (belum menentukan pilihan) yang cukup tinggi (mencapai 13,6 persen).
"Seharusnya lebih banyak berkunjung ke wilayah Madura dan Tapal Kuda. Sebab, wilayah ini sulit untuk dimasuki kalangan nasionalis. Kiai Ma'ruf bisa melakukan perannya di sana," terang Direktur SSC ini.
Mochtar juga memberikan kritik terhadap pilihan basis massa yang disasar Kiai Ma'ruf. Kunjungan Kiai Ma'ruf cenderung homogen dengan hanya menyasar kalangan Nahdliyin dan pesantren.
Hal inilah yang membuat akseptabilitas (keberterimaan) Kiai Ma'ruf lebih rendah dibanding Sandiaga (60,8 persen berbanding 62,8 persen) di Jawa Timur.
"Sandiaga berani bertemu dengan kalangan milenial, emak-emak di pasar, hinga kalangan santri di pesantren. Beragamnya massa pendukung Sandi membuat akseptabilitasnya cenderung lebih tinggi," ungkapnya.
"Dengan identifikasi Kiai Ma'ruf sebagai figur NU yang terlalu kuat justru menjadi bumerang baginya. Sebab, elemen masyarakat lainnya akan ragu untuk mendekat kepadanya," kata Mochtar.
Oleh karenanya, di sisa massa kampanye yang tinggal kurang dari tiga bulan, Kiai Ma'ruf harus bisa menutup lubang kelemahan Jokowi.
"Harus ada terobosan yang dilakukan Kiai Ma'ruf bersama timnya. Sedikit kelemahan dari pasangan ini bisa dimaksimalkan untuk menambah keunggulan bagi kubu lawan," jelasnya.
Untuk diketahui, Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin berkunjung ke wilayah Jawa Timur (Senin-Kamis, 21-24/1/2019).
Rangkaian kegiatan ini menjadi kunjungan pertama Kiai Ma'ruf Amin tahun ini di provinsi dengan jumlah pemilik suara mencapai 30 juta pemilih ini.
Setibanya di Jawa Timur (Senin, 21/1/2019) Kiai Ma'ruf langsung berkunjung ke Madiun. Selanjutnya, di hari kedua (Selasa, 22/1/2019), Kiai Ma'ruf meneruskan kunjungannya ke beberapa wilayah di Mataraman, mulai Trenggalek, Ponorogo, hingga Nganjuk.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur pun membeberkan alasan Cawapres yang diusungnya tersebut langsung menyasar daerah yang menjadi basis nasionalis ini.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim, Hikmah Bafaqih, Kiai Ma'ruf ingin semakin memanaskan mesin pemenangan di daerah tersebut.
Menurut Hikmah, Mataraman menjadi salah satu wilayah yang diharapkan dapat menjadi basis pemenangan bagi Cawapres yang berpasangan dengan Calon Presiden Joko Widodo ini.
"Kiai Ma'ruf bersama kami telah memiliki rancangan wilayah untuk dikunjungi. Hal ini sebagai salah satu strategi pemenangan kami," kata Hikmah kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (22/1/2019).
Mataraman, menurut Hikmah, juga belum banyak dikunjungi oleh mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini. "Sehingga, wajar apabila kedatangan beliau langsung ke Mataraman," kata Hikmah.
Hikmah menambahkan, bahwa Jawa Timur sebagai basis NU secara nasional memiliki massa yang tersebar bukan hanya di wilayah Tapal Kuda maupun Madura. Lebih dari itu, kader religius ini juga tersebar di wilayah Mataraman.
Menurut Hikmah, hal ini pula yang membuat kader nahdliyin di Jatim (termasuk di mataraman) tak sulit menggalang dukungan terhadap paslon nomor urut satu ini. "Keluarga NU mendukung Jokowi, alasannya karena adanya sosok Kiai Ma'ruf," katanya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kiai Ma'ruf Kunjungi Mataraman, Pengamat: Seharusnya Fokus di Madura-Tapal Kuda