Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman: Saya Yakin Bisa Kalahkan Amerika Serikat
Prestasi gemilang sektor pertanian, misalnya, pengendalian harga dan menurunkan inflasi cukup signifikan, mengalahkan beberapa negara maju sekalipun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elite politik kerap kali membawa isu bahwa pemerintah gagal di bidang penyediaan kebutuhan pokok dan pengendalian harga komoditas sektor pertanian. Hal itu pun menjadi pergunjingan khalayak ramai melalui media sosial.
Namun sejatinya, pencapaian Kementerian Pertanian, selama empat tahun terakhir, sangat baik.
Prestasi gemilang sektor pertanian, misalnya, pengendalian harga dan menurunkan inflasi cukup signifikan, mengalahkan beberapa negara maju sekalipun.
Berikut ini pemaparan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman saat menerima manajemen Tribun Network di kantornya, di Kompleks Kementerian Pertanian kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (22/1).
Perbincangan berjalan santai, guyon namun hangat, lebih-kurang tiga jam.
Anda seorang profesional di bidang pertanian. Semulai pegiat pertanian dan penemu racun tikus, menjadi menteri pertanian. Selama empat tahun ini, apa saja pencapaian anda?
Pencapaian penurunan inflasi sebesar angka 1,26 persen pada 2017 lalu. Angka tersebut merupakan prestasi 'pertama' dalam sejarah Kementerian Pertanian. Ini menarik, prestasi mungkin pertama dalam sejarah republik ini, inflasi bahan makanan, kami (sejak) serah terima jabatan (angka inflasi dari) 10 persen (turun) menjadi 1 persen.
Baca: Petani Bersyukur Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Serius Memerangi Mafia Pangan
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 lalu angka inflasi mencapai 10,57 persen. Kemudian mengalami penurunan sebanyak 88 persen hingga menyentuh angka 1,26 persen pada 2017, Turun 88 persen, pertama dalam sejarah.
Apa yang dapat anda maknai dari angka-angka tersebut?
Saya bangga atas capaian prestasi yang telah diperoleh itu. Inilah rohnya pertanian, inilah rapornya pertanian, selesai.
Apa prestasi konkret Kementan mengendalikan inflasi, dibandingkan negara lain?
Capaian kinerja sektor pertanian juga berhasil mengubah urutan penurunan tinggi inflasi bahan makanan Indonesia, semula berada pada peringkat ketiga menjadi peringkat 15 di dunia dalam rentang waktu 2013-2017.
Saat saya baru menjabat sebagai Menteri Pertanian, saya mendapatkan tanggung jawab untuk menurunkan angka tersebut yang awalnya berada pada 11,71 persen. Akhirnya bisa kami buktikan dengan penurunan angka inflasi menjadi 1,26 persen.
Untuk masuk ke tingkat dunia, bisa dibayangkan inflasi pangan Indonesia waktu serah terima nomor 3 dunia tertinggi, ini tertinggi dunia inflasinya pada saat serah terima jabatan.
Pencapaian inflasi Indonesia, bisa lebih baik dibandingkan negara mana saja?
Indonesia kini telah mencapai angka penurunan tinggi inflasi melampaui negara maju seperti Jerman, Kanada, Belanda serta Jepang, termasuk beberapa negara tetangga.
(Indonesia) melompati 12 negara, yang menarik adalah Netherland (Belanda) kita lompati, Jerman, Kanada, Jepang, Emirat Arab, Filipina, Malaysia, semua yang jagoan.
Nah ini (saya harap) nanti, kita mengalahkan Amerika, dan Thailand. Kita akan geser semua. Amerika kita bisa kalahkan, ini kan 12 negara itu langsung kita patahkan, kalau kita lompat kita usahakan nomor 1 dunia.
Hal apa yang membuat anda optimistis mengalahkan Thailand dalam penurunan tinggi inflasi?
Capaian Thailand yang memiliki tingkat inflasi hanya sebesar 0,20 persen.
Karena kenapa? Ini akan kesulitan sekarang, melempar bawang dulu ke Indonesia tidak bisa, pasti produksinya anjlok petaninya kan. Nah nanti, dia kekurangan (stok bawang), harga dia naik, karena lemparannya Thailand ke Indonesia, makanya aku yakin kita kalahkan nanti.
Apakah pengaruh penurunan inflasi bahan makanan dari sektor pertanian terhadap perekonomian nasional?
Tingkat inflasi bahan makanan Indonesia merupakan hal utama penyumbang pertumbuhan ekonomi. Ini posisi nomor satu menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan inflasi.
Jadi penurunan inflasi itu terkait penurunan harga sembako?
Iya. Dampak penurunan inflasi memang berpengaruh positif pada kestabilan harga bahan makanan. Semua, kan harga stabil di bulan ramadan, harga stabil sudah 2 tahun berturut-turut, jadi terukur.
Komoditas apa saja yang harganya stabil?
Penurunan harga tersebut berlaku pada sejumlah komoditas, di antaranya bawang dan cabai. Harga bawang dan cabai mengalami penurunan karena komoditas tersebut merupakan penyumbang inflasi.
Anda bilang harga stabil, mengapa masih kerap muncul keluhan mengenai harga cabai dan bawang naik?
Perlu diketahui, selama empat tahun terakhir Kementerian Pertanian tidak hanya fokus pada komoditas cabai dan bawang, namun ada total 460 komoditas yang menjadi concern dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani Indonesia.
Harga bawang, harga cabai turun karena itu penyumbang inflasi, harga beras ini yang naik 0,5 persen tapi ditopang oleh sayur semua, nah ini komoditas kita 460.
Mengapa prestasi Kementan jarang terdengar publik?
Saya hendak mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang memojokkan kementerian saya. Banyak yang tidak tahu apa sih yang dilakukan kementerian, karena yang muncul di permukaan adalah hanya bagian kecil yang selalu dipelintir, jadi bagian kecil, tidak utuh.
Prestasi apa lagi yang diraih Kementan dalam 4 tahun ini?
Kami memiliki kebijakan Perubahan dan Regulasi untuk 2019. Kami telah menyusun sejumlah poin penting dalam melakukan penyempurnaan regulasi serta penataan sumber daya manusia (SDM) dan manajemen.
Kami menyiapkan enam fokus, yakni Revisi Perpres 172/2014 tender pengadaan pupuk menjadi penunjukan langsung, Refocusing Anggaran 2015-2017 sebesar Rp 12,2 triliun, bantuan benih tidak di eksisting, inovasi baru, deregulasi perizinan dan investasi, serta pengendalian impor dan mendorong ekspor.
Kebijakan penunjukan langsung, mengapa perlu? Sebab selama ini, waktu tender lama, butuh sekitar 3 bulan. Apabila tender pengadaan pupuk untuk masa tanam, Januari misalnya, dilaksanakan sekarang, maka pupuk baru bisa didapat Maret atau April.
Padahal saat itu, masa tanam sudah lewat, atau bahkan sudah kemarau. Jadi penunjukan langsung dibolehkan dengan kriteria yang ketat.
Dalam bidang penataan sumber daya manusia (SDM) dan manajemen, apa yang anda lakukan?
Saya melakukan hal-hal sepele. Misalnya, ada pengamat yang sering ngomong di televisi, mengkritik saya atau Kementerian Pertanian, maka orang itu saya undang ke kantor. Kami diskusi, lalu tawarkan program kerja sama.
Misalnya, untuk proses asesmen pejabat setingkat Dirjen. Nanti mereka yang menjadi tim. Namun saya beri catatan, harus cualified.
Jika tidak, orang yang mengkritik tersebut saya salahkan. Dan memang benar, kami sering melakukan pergantian karena banyak pejabat yang salah. Saya sudah memecat dua Dirjen dan mencopot sekitar 1.400 orang PNS di Kementan.
Bagaimana dengan program refocussing anggaran, apa yang dilakukan?
Terkait refocusing anggaran, pada 2018 ini, kami telah memangkas penggunaan anggaran untuk belanja operasional dari angka 48 persen menjadi hanya 3 persen.
Kemudian 85 persen dari anggaran itu difokuskan untuk belanja sarpras atau kebutuhan petani, Refocusing anggaran ini menarik, karena dulu 48 persen ini (digunakan untuk hal) nggak jelas. Misalnya uang seminar, uang memberi kenang-kenangan, dan sejenisnya. Sekarang 48 persen (saya pangkas) jadi 3 persen, belikan pupuk, belikan racun tikus belikan untuk petani, semua untuk petani.
Bagaimana dengan penggunaan anggaran untuk kebutuhan operasional menteri?
Selama jadi menteri, saya tidak gantai mobil. Akibatnya, mobil saya mogok 2 kali, mobil menteri.
Aku sering naik taksi. Mobil menteri nggak usah ganti, kalau tidak (naik taksi), naik ojek, saya tidak mau beli mobil, motor mobil itu tidak berpengaruh pada produksi. (Tribun mendapati mobil dinas Menteri Pertanian jenis sedan Toyota Crown Royal Saloon versi lama, terparkir di lantai dasar Gedung A Kementerian Pertanian, red).
Bagaimana pengelolaan keuangan Kementan menurut audit BPK?
Perlu diketahui, pagu Kementerian Pertanian tahun anggaran 2018 sebesar Rp 23,84 triliun. Kementerian Pertanian meraih status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama dua tahun berturut-turut, yakni 2016-2017. Perolehan itu merupakan 'pertama' dalam sejarah kementerian tersebut sejak 2006 silam.
Di bidang peternakan, kita sering mengalami gejolak harga daging sapi. Apa program kementerian pertanian untuk mengantisipasi ini?
Kementerian Pertanian memperkenalkan sapi Belgian Blue yang memiliki berat mencapai 2 ton. Ini perlu untuk percepatan swasembada daging sapi.
Pada 2018 ini, Kementerian telah berhasil menyatukan Transfer Embrio (TE) dan Inseminasi Buatan (IB) pada 312 ekor Belgian Blue. Angka kelahiran dari hasil penggabungan TE dan IB itu mencapai 119 ekor. Saya optimistis pertanian bisa menjadi leading sector dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. (tribunnews/Fitri Wulandari)