Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sektor Industri Dukung Dubes Lakukan Diplomasi Ekonomi

Pemerintah menugaskan para duta besar yang akan memulai tugasnya, termasuk diantaranya selaku duta perekonomian dan perindustrian Indonesia

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sektor Industri Dukung Dubes Lakukan Diplomasi Ekonomi
Istimewa
G. Sulistiyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinamika perekonomian global membutuhkan penyikapan yang tepat.

Pemerintah menugaskan para duta besar yang akan memulai tugasnya, termasuk diantaranya selaku duta perekonomian dan perindustrian Indonesia, guna menjalankan diplomasi ekonomi secara terkoordinasi, menggandeng lintas sektor.

“Kami mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri melakukan diplomasi ekonomi dengan memperkuat daya saing produk andalan ekspor, melindungi komoditas strategis Indonesia, berikut membuka pasar baru di luar negeri," kata Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto saat pemaparan kepada Para Calon Duta Besar terkait Produk Andalan Kelapa Sawit, Pulp dan Kertas serta Batu Bara di Jakarta belum lama ini.

Dikatakannya, diplomasi ekonomi adalah agenda tetap Pemerintah yang tak pernah terlewatkan.

Hanya saja, ketika situasi politik dan ekonomi kawasan bergejolak, di mana setiap negara semakin kuat melindungi kepentingan nasional masing masing, sinergi sangat diperlukan.

"Menteri Luar Negeri menyatakan, me first policy semakin sering kita jumpai. Proteksionisme melalui hambatan tarif maupun non tarif semakin menjadi pilihan," katanya.

Baca: Dua Pencuri Motor Kepergok Polisi di Kawasan Duren Sawit

Sehingga kata dia penting bagi perusahaan membuka diri, berbagi informasi dengan para duta besar yang menjadi ujung tombak diplomasi ekonomi dan industri Indonesia di luar negeri,” ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Mereka yang hadir mewakili lembaga pemerintah, asosiasi industri serta organisasi profesi seperti Badan
Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI).

Kemudian Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) serta Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Mereka saling berbagi informasi dan perspektif seputar potensi, pola operasi, keunggulan, kontribusi dan tantangan yang dihadapi industri sekaligus komoditas andalan ekspor Indonesia tadi kepada 22 orang duta besar dan calon duta besar.

Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar dunia dengan capaian devisa tahun 2017 mencapai hampir 23 miliar dolar AS.

Dari sektor pulp dan kertas, pada periode yang sama diraih devisa sebesar hampir 6 miliar dolar AS. Sementara pertambangan batu bara berkontribusi sebesar lebih dari 21 miliar dolar AS.

Sulistiyanto mengatakan, untuk mengamankan kepentingan ekonominya, sejumlah negara barat melakukan advokasi berikut kampanye melibatkan organisasi masyarakat sipil.

“Bentuknya berupa gempuran disinformasi menyudutkan komoditas andalan ekspor Indonesia. Praktik tadi, dilakukan melalui  beragam media baru, termasuk media sosial. Hal seperti ini menjadi tantangan baru yang mesti kita hadapi bersama,” katanya.

Forum ini merupakan kesempatan ke-6, dimana sektor industri dan jajaran korps diplomatik saling bertukar informasi. Sebelumnya, selain Duta Besar, Atase Perdagangan dan Kepala Pusat Promosi
Perdagangan Indonesia ITPC, pernah pula terlibat dalam kegiatan serupa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas