Nyali Besar Menteri Susi: Sekalipun Jenderal yang Telepon Saya Tidak Takut
Dikatakan Susi, dalam upayanya menangkapi kapal dan menenggelamkan, banyak pihak yang coba ikut campur, termasuk kalangan pejabat.
Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti genap berusia 54 tahun pada 15 Januari silam. Namun perayaannya dilaksanakan 10 hari kemudian, bertepatan dengan penyelenggaraan diskusi bersama kalangan pemimpin redaksi media massa di kantor KKP, Jumat (25/1/2019).
Selama empat tahun menjadi menteri, Susi terkenal oleh kebijakannya membasmi nelayan ilegal. Sejauh ini, ada 488 kapal yang sudah ditenggelamkan, kebanyakan milik asing. Namun rupanya, ia sempat mendapat perlawanan gencar, termasuk campur tangan pejabat dalam negeri, termasuk perwira tinggi, jenderal.
Hal itu ia sampaikan dalam perbicangannya dengan wartawan Tribun Network, baru-baru ini.
Baca: Gunung Merapi 13 Kali Keluarkan Lava
Baca: Berhasil Gapai Impian, Atta Halilintar Sukses Jadi YouTuber Nomor 1 di Asia Tenggara
Dikatakan Susi, dalam upayanya menangkapi kapal dan menenggelamkan, banyak pihak yang coba ikut campur, termasuk kalangan pejabat.
"Karena menangkapi kapal itu, saya diserang kiri - kanan, tapi saya tidak gentar. Selama bertahun-tahun 100 ribu kapal bebas beoperasi. Tetapi belakangan banyak saya tertibkan. Larang cantrang dan illegal fishing lainnya Akibatnya saya sering ditelepon termasuk jenderal, tokoh parpol dan semuanya berkuasa. Tapi saya melapor presiden, kita harus ada operator yang kuat. Jadi saya tidak takut," katanya.
"Dulu banyak yang telepon ke staf agar dibebaskan (kapal-kapal yang ditangkap), tapi saya bilang beri nomor telepon saya. Tetapi kenapa tidak ada yang telepon, saya pun tidak tahu."
Baca: Mimpi Aneh Soeharto Sebelum Meninggal Dunia, Nonton Gamelan dengan Sinden Asal Sunda
Terkait sosok pejabat dan jenderal yang coba menekannya, Susi tak mau bicara banyak, termasuk membuka identitasnya. "Sudahlah. Tak usah ditulis atau diperpanjang mengenai hal ini (identitas pejabat dan jenderal--Red).
Jumlah kapal ilegal yang ditangkap dan ditenggelamkan, hingga Agustus 2018 sebanyak 488 kapal. Kapal yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal di Indonesia didominasi kapal nelayan berbendera Vietnam 276 kapal, Filipina 90 kapal, Thailand 50 kapal, Malaysia 41 kapal, Papua Nugini 2 kapal, China 1 kapal, belize 1 kapal, dan tanpa negara 1 kapal.
Rupanya, kapal nelayan Indonesia pun ada yang ditenggelamkan, berjumlah 26 kapal. Kasus terbaru tahun 2018, terdapat 109 kapal ilegal yang ditangkap yakni 29 kapal berbendera Vietnam, 7 kapal Malaysia, 5 kapal Filipina dan 68 kapal Indonesia. (tribun network/domuara ambarita)