Jumlah Penderita Demam Berdarah Mulai Mengalami Penurunan
Masuk tanggal 3 Februari hanya bertambah 279 orang, tanggal 4 Februari naik sedikit sebanyak 383 orang, dan tanggal 5 Februari bertambah 178 orang
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jumlah penderita demam berdarah di Indonesia masih bertambah namun kenaikannya tidak sebanyak periode akhir Januari 2019 lalu.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada 1 Februari 2019 penderita demam berdarah bertambah 173 orang, kemudian tanggal 2 Februari bertambah 1.076 orang.
Masuk tanggal 3 Februari hanya bertambah 279 orang, tanggal 4 Februari naik sedikit sebanyak 383 orang, dan tanggal 5 Februari hanya bertambah 178 orang.
Adapun sepanjang 2019, tepatnya hingga tanggal 6 Februari 2019 penderita demam berdarah sebanyak 17.515 orang dan 171 orang meninggal dunia.
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi berharap semoga terus terjadi penurunan jumlah penderita.
Baca: Ruang ICU RSUD Grobogan Terbatas, Pasien DBD Dirujuk ke RS Lain
“Jumlah masih bertambah tapi kami melihat jumlah yang dilaporkan mulai menurun. Semoga ini bukan fenomena semu ya,” kata Nadia kepada Tribunnews.com, Rabu (6/2/2019).
Daerah yang menetapkan kasus demam berdarah sebagai kejadian luar biasa juga semakin berkurang, seperti kabupaten Kapuas yang telah mencabut status KLB.
Lalu daerah yang masih berstatus KLB adalah Kupang, Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, kota Manado.
Jumlah penderita terbanyak adalah Jawa Timur sebanyak 3.074 orang, Jawa Barat sebanyak 2.461 orang, NTT sebanyak 1.364 orang, Jawa Tengah 1.333, Lampung sebanyak 1.157 orang.
Korban meninggal dunia terbanyak di Jawa Timur sebanyak 52 orang, Jawa Barat 18 orang, Sulawesi Utara 15 orang, NTT 15 orang, Jawa Tengah 14 orang.