LRT Sepi hingga Tol Trans Jawa Mahal, Begini Pembelaan Moeldoko
Masifnya pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi mulai dari LRT Palembang hingga Tol Trans Jawa menuai kritikan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masifnya pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi mulai dari LRT Palembang hingga Tol Trans Jawa menuai kritikan.
Banyak pihak menilai masifnya pembangunan infrastruktur tidak sesuai dengan kegunaan. Pasalnya pengguna LRT Palembang disebut sangat sepi dan Tol Trans Jawa dinilai mahal.
Merespon itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan memang saat ini banyak orang berfikir pembangunan belum perlu. Namun ke depan, pembangunan itu pasti dirasakan dampaknya.
"Kecenderungan dari kita berpikir saat ini. Contoh membangun sebuah pelabuhan. Ah belum butuh, akhirnya setelah 30 tahun ke depan baru kebingungan. Ini cermin kita lebih RBT (Rencana Bangun Tidur)," ungkap Moeldoko, Selasa (12/2/2019) di Kantor KSP, Jakarta.
Baca: Mendagri: Rata-rata Satu Pemilih Butuh 11 Menit Buat Selesai Nyoblos
Moeldoko menuturkan pembangunan yang diterapkan oleh Presiden Jokowi merupakan pembangunan jangka panjang dengan pertimbangan populasi, tingkat pendidikan masyakat dan lainnya sehingga efeknya tidak bisa dilihat saat ini.
"Jangan sekarang, ah ini tidak ada gunanya. Bukan begitu, sekali lagi, yang telah disiapkan saat ini untuk hadapi masa depan," tegas Moeldoko.